Kawans, ternyata, cukup tiga jepretan untuk merangkai foto yang mampu bercerita. Metode ini dikenal dengan Set of Three dalam fotografi. Apa itu? Mari kita kulik lebih lanjut. Â Â
Â
Konsep SegitigaÂ
Renhard Harjanto dari Komunitas Twenty Two Second berbagi wawasan usai mengikuti workshop fotografi bersama Xiaomi Photographer Master Beawiharta. Ia menuturkan, Â sejatinya, "Set of Three" merupakan dasar untuk kita menyusun cerita foto.
Penerapan Set of Three, menurut Renhard, ibarat kta membuat lirik lagu atau membangun plot cerita.
"Set of Three seperti kita membuat cerita atau lirik. Kalau di lagu, Set of Three ada intro, reff, dan outro. Kalau di cerita, ada pembuka, konflik, dan penutup," ungkapnya dalam Workshop Twenty Two Second x Xiaomi 14 "The Art of Coffee Making", Sabtu 21 September 2024, Ruma Coffeatery Cipaku, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Â
Renhard melanjutkan, Beawiharta membagi "Set of Three" menjadi Landscape, Medium, dan Detail untuk foto cerita.
Landscape merupakan gagasan yang membangun keseluruhan cerita yang mau diangkat. Misal, kita ingin mengangkat cerita barista menyeduh kopi. Maka, dalam satu set scene itu mengembangkan narasi tentang aktivitas si barista. Â Â Â
Medium merupakan aktivitas dari subjek foto. Misal, anggap Lansdcape-nya adalah kedai kopi. Aktivitas barista yang menggiling, menuang, menyiapkan kopi, bisa masuk ke bagian Medium.
Beranjak ke aspek Detail, kita bisa mengambil hal-hal yang lebih rinci. Selain biji kopi, kita bisa mengangkat perkakas pendukung; mesin kopi, grinder, gelas dan cangkir, timbangan, dan lain-lain. Â Â
Renhard mengilustrasikan elemen Set of Three sebagai segitiga. Maksudnya, kita bisa menerapkan ketiga aspek tersebut tanpa harus mengikuti urutan tertentu. Cerita foto bisa dimulai di Detail, dan berakhir di Medium. Atau berangkat dari Landscape, untuk berakhir di Detail.
Juga dari Twenty Two Second, Oki Soebrata, menyampaikan beberapa fundamental dalam fotografi ponsel.
"Saya mau remind sedikit, basic dari mobile photography itu seperti apa," ujarnya.
Oki menjelaskan lima tip dasar antara lain Shoot High Quality, Turn On Grid System, Use Zoom Wisely, Pay Attention to The Light Direction, dan Steady Your Shot.  Â
Narasumber berikutnya Prasetyo Herfianto dari Twenty Two Second mengenalkan  ponsel yang digunakan untuk workshop; Xiaomi 14. Berpartner dengan Leica, Xiaomi 14 dibekali beberapa keunggulan.
"Yang menarik dari Xiaomi 14, ia pakai  Leica Optic. Di modul kamera belakang, ada 3 sensor 50 megapiksel yang masing-masing memilki keunggulan," bebernya.
Sensor utama; Light Fusion 900 merupakan kolaborasi Xiaomi dengan OmniVision. Sensor kedua, telefoto dengan floating lens untuk foto jarak dekat, sebagai macro sensor untuk mengambil detail lebih tajam. Sensor ketiga yakni ultra-wide untuk POV lebih ciamik. Â
Workshop mengeksplorasi keunggulan foto hitam putih dari Xiaomi 14. Xiaomi 14 x  Leica menghadirkan dua filter hitam putih eksklusif, yaitu Leica BW Natural dan Leica BW High Contrast. Leica BW Natural memberikan hasil foto hitam putih dengan tone yang lebih lembut dan natural. Leica BW High Contrast menonjolkan kontras yang lebih tinggi, cocok untuk foto dengan detail dan tekstur yang kuat.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H