Kawans, perhatikan lirik lagu Indonesia Raya: bangunlah Jiwanya, bangunlah badannya. Hal tersebut merupakan kode keras bahwa kita harus mendahulukan aspek penguatan mental sebelum beranjak ke sumber daya-sumber daya lainnya.
Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya
Sekretaris Center for Information and Development Studies ICMI Dr. Hery Margono, MM., menjelaskan, ketika kita ingin membangun bangsa dan negara, dibutuhkan 4 modal utama, yang dalam bahasa ekonomi, dikenal dengan sebutan natural capital (sumber daya alam), physical capital (contoh: infrastruktur, mesin), human capital (sumber daya manusia), dan social capital (modal sosial).
“Yang ketiga, membangun bangsa dan negara yang kita cintai ini, kita membagun human capital. Manusianya harus kita bangun, bagaimana menjadi manusia yang unggul memiliki survival skill,” ungkapnya dalam IPWIJA PODCAST PART 3 "Keberanian vs Kenyamanan” Feat Dr. Hery Margono, MM.
Disrupsi Digital di era Society 5.0 menuntut penguatan sumber daya manusia agar dapat saling berkolaborasi membentuk modal sosial yang mengupayakan tujuan bersama. Maka, penguasaan keterampilan bergeser dari dominasi hard skill (keterampilan teknis) menjadi penguatan keduanya yakni hard skill dan soft skill (keterampilan non teknis). Hard skill merupakan pengetahuan, keterampilan, atau kemampuan teknis yang dimiliki seseorang sesuai bidangnya.
Contoh hard skill antara lain kemampuan bahasa asing, analisis data, teknologi informasi, desain grafis, pemrograman, keahlian matematika, manajemen proyek, keterampilan jaringan, keterampilan penelitian, dan keterampilan presentasi.
Sedangkan soft skill mencakup kumpulan karakter pribadi dan interpersonal yang memungkinkan insan berinteraksi secara efektif dengan orang lain dalam berbagai situasi. Soft skill mencakup apa yang Pakar Pendidikan Tony Wagner beberkan dalam 7 Survival skills for 21st Century Global Students.
Mengutip formula dari Guru Besar Harvard University tersebut, Hery Margono menjabarkan tujuh keterampilan non teknis yang penting untuk kita kuasai. Terutama oleh Generasi Z sebagai penerima tongkat estafeta kerja peradaban.
- Critical Thinking and Problem Solving (Berpikir Kritis dan Penyelesaian Masalah)
- Collaboration Across Network (Kolaborasi Lintas Jaringan)
- Agility and Adaptability (Kelincahan dan Kemampuan Beradaptasi)
- Initiative and Entrepreneurship (Inisiatif dan Kewirausahaan)
- Accessing and Analyzing Information (Mengakses dan Menganalisis Informasi)
- Effective Communication (Komunikasi yang efektif)
- Curiosity and Imagination (Keingintahuan dan Imajinasi)
Seperti apa penjelasan dari ketujuh butir keterampilan non teknis tersebut? Mari kita simak lebih lanjut konten siniar IPWIJA yang menghadirkan narasumber Hery Margono.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H