Â
Selamat menyongsong Ahad sore lagi rekan pembaca budiman! Seiring usia, harus diakui, saya makin mudah terbawa nostalgia. Apalagi ketika saya mengunjungi kembali relik-relik kejayaan. Tak lain dan tak bukan, untuk sekadar menapak tilas dan bersyukur atas kesempatan menikmati satu hari lagi. Â
Â
Oh Nostalgia Â
Kami bukan sedang mencari lagu-lagu lama, tapi kami ingin mengunjungi kenangan-kenangan manis. Demikian ketikan warganet berdalih di bilah komentar video-video lawas YouTube. Termasuk saya, yang tiap Minggu telaten menjejajah kanal demi kanal pengunggah video-video berkesan.
Nostalgia, salah satunya, memberikan kesenangan estetika. Nostalgia acapkali terkait dengan kecintaan terhadap keindahan atau gaya visual dari masa lalu. Melihat kembali pada tren, musik, atau mode dari masa lalu dapat memberikan kesenangan estetika yang istimewa.
Tapi, nostalgia juga membawa sisi yang melenakan. Terperangkap dalam nostalgia dapat menghalangi kita untuk menghadapi momen sekarang. Penting untuk menghargai kenangan masa lalu. Tapi kemudian kita juga mesti melangkah maju  mengisi kehidupan ke depan. Seperti senandung Brandon Boyd di satu tembang manis Incubus: Whatever tomorrow brings I'll be there. With open arms and open eyes...Â
Tanpa berpanjang kata, berikut saya pilihkan tiga lagu yang mungkin cocok menemani rekan pembaca di Minggu sore sebelum esok pagi kembali bertarung. Saya selipkan juga cerita yang melekat di lagu-lagu ini. So, here we go!
- Gin Blossoms - Follow You Down
Album: Congratulations I'm Sorry
Released: February 13, 1996 by A&M Records
Selalu ada satu hari yang ajaib di mana dirimu belum siap mencerna, dan ia terjadi sekelebat begitu saja. Seorang gadis Friendster tetiba mengajak bertemu dan "menculik" saya pergi. Lagu inilah yang paling saya ingat membahana di head unit mobilnya. Lagu yang menjadi pernyataan kepasrahan diri saya yang manut saja dibawa ke mana pun, asal selalu bersama kamu.  Â
- Lemonheads - If I Could Talk I'd Tell You
Album: Â Car Button Cloth
Released: October 15, 1996 by Atlantic Records
Memori untuk lagu ini lumayan muram, meski musiknya upbeat. Lagu ini mengingatkan saya akan seorang sahabat yang sudah berpulang. Dia kembali ke haribaan Ilahi setelah berjibaku dengan berbagai adiksi. Terlalu banyak bab kenangan indah, sampai saya skip lembaran buram yang tak sebanding dengan petualangan hebat kami. Rest in peace, old friend.   Â
- The Sundays - SummertimeÂ
Album: Static & Silence
Released in the UK by Parlophone on 22 September 1997,Â
in the US by Geffen on 23 September 1997Â
Dia adalah motivasi saya yang selalu semangat berangkat pagi ke sekolah. Tiap malam saya merancang skenario terbaik yang akan saya ucapkan di hadapannya. Dan, tentu saja. Seperti biasa. Rencana itu tidak pernah berguna. Yang terjadi esoknya cuma kekikukan demi kecanggungan yang makin membuat dia ilfil kepada saya. Haha... Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H