Mohon tunggu...
Arkian Widi
Arkian Widi Mohon Tunggu... Freelancer - hello world

a wandering digital bedouin.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dalam Perjalanan ke Kantor Mengenai Net-Zero Emissions

14 Oktober 2021   15:59 Diperbarui: 14 Oktober 2021   16:04 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana dengan Indonesia? Apa langkah paling aktual kita mendukung pencapaian Nol Bersih Emisi atau Net-Zero Emissions (NZE)? Menukil kompas.com , Pemerintah membentangkan peta jalan Indonesia menuju Zero Emissions pada 2060. Pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerapkan lima prinsip utama, yakni Peningkatan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), Pengurangan Energi Fosil, Kendaraan Listrik di Sektor Transportasi, Peningkatan Pemanfaatan Listrik pada Rumah Tangga dan Industri, serta Pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS). 

Saya langsung berpikir, apa nih yang bisa saya lakukan untuk menjaga ibu pertiwi? Ya setidaknya dalam lingkup kecil, menyangkut keseharian saja dulu. So, I start a revolution from my bed, senandung Noel Galagher. Kita mulai perubahan dari hal kecil. Mulai dari bangun tidur. Tadi malam sih lampu kamar sudah padam sebelum beranjak tidur. Hemat energi. Hemat biaya.  

Ada beragam ikhtiar yang bisa kita lakukan dalam berkontribusi mewujudkan Net-Zero Emissions. Yang paling simpel, dan ternyata saya kerjakan tiap hari, salahsatunya, adalah naik bus Transjakarta. Bicara moda transportasi favorit saya, sejak September lalu, PT Transportasi Jakarta mulai mengujicoba bus bus listrik. Transjakarta berkomitmen memperkuat sektor transportasi masal masa depan yang beremisi rendah bahkan nol emisi.

Disebutkan, bus listrik merk Higer yang diujicoba ini tidak menimbulkan polusi, biaya perawatan ekonomis, dan baterai yang awet. Daya baterai dapat diisi ulang maksimum tiga jam. Bus listrik Higer mampu berpacu hingga sejauh 250 kilometer.  Targetnya, mulai 2021 hingga 2030, lebih dari 80 persen dari total armada menjadi bus listrik. Saat ini para penumpang masih bisa merasakan naik bus listrik Transjakarta secara gratis.    

Net-Zero Emissions 

Istilah Net-Zero Emissions populer sejak The 2015 United Nations Convention on Climate Change yang bersidang di Committee on Parties ke-21 (COP 21) digelar pada 30 November - 12 Desember 2015 di Paris, Prancis. COP 21 melahirkan Paris Agreement di mana tiap negara wajib menyediakan target penurunan emisi atau Nationally Determined Contribution (NDC).

Indonesia sudah meratifikasi United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), dan Paris Agreement. Maka kita terikat secara legal (legally binding) untuk wajib menjalankan segala keputusannya, terutama mewujudkan Net-Zero Emissions. Harapan dalam waktu dekat ini,  pada COP 26 di Glassgow akhir 2021, sudah akan ada pencapaian membanggakan dari dalam negeri yang dapat dilaporkan Pak Jokowi di panggung internasional. 

Net-Zero Emmisions adalah upaya tiap negara menciptakan kondisi emisi nol-bersih di mana emisi yang diproduksi bisa diserap sepenuhnya tanpa ada yang menguap ke atmosfer. Secara alamiah, emisi terserap oleh pohon, laut, dan tanah. Maka, sangat penting menjaga para penyerap andal tersebut. Berkebun di atap rumah  juga bisa jadi salahsatu ikhtiar sederhana.

Apa lagi, banyak. Bersepeda, menggunakan lampu LED, hindari kantong kresek dan menenteng tote bag, tolak stirofoam dan pakai tempat makan dan botol minum sendiri, dsb. Kita bisa lakukan apa saja, meski simpel tampaknya, tapi berpengaruh terhadap lingkungan. Jika kita menjaga bumi, bumi akan menjaga kita. Tiap orang bisa ikut andil mewujudkan Net-Zero Emissions lewat aktivitas sehari-hari. Tak apa menunggu bus yang lama datang. It's okay berdiri sepanjang perjalanan hingga lokasi tujuan. Karena ada hal yang lebih penting kita perjuangkan, duhai rekan sesama penumpang. Kita ini berarti. Tetaplah tabah.

Yakinlah, jika penggunaan bahan bakar fosil bisa direduksi signifikan, emisi karbon berkurang, hidup akan lebih tenteram dan produktif. Warganet tidak akan mudah ke-triggered dan ngegas. Hah, kok bisa? Iya. Bila kita lebih dulu dibuai cuaca nan sejuk berkat Net-Zero Emissions, manalah sempat kita misuh-misuh. Yang ada kita make love not war.  Salam olahraga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun