Mohon tunggu...
Arkilaus Baho
Arkilaus Baho Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Duluan ada manusia daripada agama. Dalam kajian teori alam, bahwa alam semesta ini usianya 14.000 juta tahun, baru setelah 10.000 juta tahun kemudian terdapat kehidupan di bumi ini. Manusia jenis Homo Sapiens baru ada 2 juta tahun yang lalu, sedangkan keberadaan agama malah lebih muda dari kemunculan agama yaitu 5 ribu tahun lalu. B.J Habibi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

OPM Palsu Bernama WPNA?

4 Februari 2014   08:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:11 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada siapa dibalik eksekusi suaka 42 warga Papua ke Australia pertengahan tahun 2006 silam. Ada siapa dibalik bentrokan Lapangan Trikora Abepura berdarah. Siapa juga yang melakukan misi freedom frotilla dari Australia ke Merauke Papua. Organisasi penggerak aksi-aksi tersebut rupanya dibeking oleh kerjasama intelejend Indonesia dengan Australia.


West Papua National Authoriti (WPNA) yang di kepalai oleh Yakop Rumbiak, kerap bikin pusing pemerintah Indonesia dengan aksi-aksi separatis. Padahal, seluruh kejadian tersebut hanyalah rekayasa. Bukanlah murni perjuangan pembebasan Papua Barat, seperti yang selama ini publik dibuat geram oleh eksen mereka.


Herannya, tiap kali aksi-aksi mereka, seakan heboh. Entah karena merupakan agen Badan Intelejend Negara, pura-pura saja bikin pengalihan isu sistematis, dengan maksud tidak jelas. Tapi, sayangnya, banyak warga sipil menjadi korban kebiadapan orang-orang yang menyandera isu politik Papua itu. Sebut saja, suaka politik ke Australi, malah sebagian dari mereka yang kesana, nasibnya tidak jelas.

Lalu, kongres III Papua di lapangan trikora Abepura Papua yang berakhir dengan penyisiran aparat berujung pada korban berjatuhan. Belum lagi, aksi mereka menggunakan kapal dari Australia ke Papua dengan misi freedom frotila.

Organisasi siluman mengatasnamakan diri sebagai organisasi Papua Merdeka itu kerap mereka bikin kegiatan/aksi yang kemudian mengancam eksistensi negara sendiri.

Sehubungan dengan jelang KTT Pemimpim MSG pertengahan Februari 2014 ini, kepala Misi WPNCL, Andy Ajamiseba bersama Wakil Ketua WPNCL Jhon O. Ondawame mengadakan rapat bersama dengan special envoy for decolonisation sekaligus anggota MSG Eminent Persons dari Vanuatu, Hon. Joe Natuman, tentang rencana pelaksanaan MSG Foreign Minister Meeting untuk melaporkan hasil kunjungan mereka di papua barat kepada MSG Leaders.

Dan sesuai keputusan bahwa MSG Foreign Minister Meeting akan di laksanakan pada Tanggal 23-28 Februari 2014. Dan dari pertemuan tersebut menurut Tuan. Andy Ajamiseba bahwa ada indikasi Aplikasi WPNCL akan di tolak dengan alasan bahwa banyaknya organisasi-organisasi perjuangan yang belum bersatu.

Aksi-aksi WPNA menggalang dukungan dari negara-negara MSG, tercium sudah. Andy Ajamiseba seketika rapat dengan pihak Vanuatu, dia dihubungi via telepon oleh Perdana Menteri Vanuatu, Hon. Moana Carcasses Calosil dan memberitahukan bahwa Menteri Luar Negara Republik Federasi Papua Barat, Tuan Jacob Rumbiak ingin bertemu dirinya hari senin, 3 February 2014 dan memohon Tuan Andy A, untuk memberikan latar belakang dari Menlu NRFPB Jacob Rumbiak, dan Tuan. Andy menjelaskan bahwa Menlu Jacob Rumbiak adalah seorang Agen RI yang mengunjungi Jakarta dan menerima uang dari Jakarta sebesar USD.18.000,- dan misinya adalah untuk menggagalkan palikasi WPNCL kemudian PM Hon. Moana C. Calosil menjanjikan bahwa ini akan menjadi pertemuan terakhir kalinya bagi Menlu NRFPB untuk bisa bertemu.

Situasi seperti itu, menurut WPNCL, keberadaan Yakop Rumbiak merupakan kaki tangan NKRI akan menggunakan underground Networknya yang berada di dalam komponen perjuangan papua merdeka untuk menciptakan atau tetap mempertahankan status quo atau perpecahan didalam setiap komponen perjuangan dan hal ini juga yang akan menguatkan setiap upaya Frans Joku dan Nick Messet dalam melakukan propaganda di MSG.

SIAPA PENGGAGAS WPNA?

Frans Albert Joku, Nick Meset dan beberapa pengungsi yang ada di PNG. EXSEKUTOR dan konsep ini ditipkan kepada Jack Kalem yang disinyalir anggota BIN dan selanjutnya pesan ini disampaikan kepada Alm.Terry Joku yang saat itu mengklim dirinya sebagai Ketua Anggota Parlement Papua ala kelompok WPNA. Setelah itu Alm Terry dan beberapa petinggi WPNA (Edison Waromi, Frans Kapisa dll) menghadap BIN di Jakarat dan juga Menteri Luar Negeri WPNA Jacob Rumbiak yang sering pulang pergi Jakarata-Australia secara bebas.

Singkat cerita WPNA memprakarsai Konsesus yang pada klimaksnya mengadakan KRP-III yang ditentang oleh banyak orang namun ini terus melakukan kegiatan melawan perjuangan OPM (WPNCL), yang akhirnya sekarang jelas dimana KONSEPTOR WPNA ( A Joku dan N Meset) dengan keras berusaha menggolkan rencana mereka bukan kemerdekaan namun tetap dibawa NKRI.

Sejarah pembentukan dan praktik agenda-agenda WPNA, disimpulkan bahwa organisasi tersebut benar-benar menjalankan misi kapitalisasi isu Papua Merdeka alias, Markas OPM menyebutnya kelompok boneka NKRI.

Menurut TPN/OPM, pentolan WPNA (Jacob Rumbiak Cs) yang berteriak merdeka namun akhirnya bermuara ke misi-misi sistematis (boneka) yaitu melawan aplikasi WPNCL yang memperjuangkan Penentuan Nasip Sendiri dan menyoroti, pelanggaran Ham di Papua Barat dan mengantikanya dengan menjadi anggota MSG dalam kerja sama ekonomi.

Apa maksudnya orang-orang dengan simbol organisasi kemerdekaan Papua ini merekayasa isu separatis semata, apa tujuan mereka? Ada beberapa peristiwa pengalihan isu yang mereka (WPNA) lakukan. Diantaranya:


Demonstrasi total rakyat Papua dibawah organisasi Front PEPERA PB menuntup freeport tutup Maret 2006. Aksi ini dihabisi dengan pengalihan isu suaka politik 42 warga Papua yang menyeberang ke Australia. Kasus ini sempat menjadi headline media australia maupun Indonesia sendiri. Dapat disimpulkan bahwa OPM yang berlayar ke ausie hanya alat intelejend lindungi freeport.
Demonstrasi Buruh freeport yang berakhir pada lumpuhnya perusahaan Amerika itu, kemudian orang-orang di WPNA terlibat dalam sebuah kongres yang digelar di lapangan trikora Jayapura. Kongres atau rapat tersebut berakhir dengan militer Indonesia menyerbu acara itu. Banyak korban bergelimpangan. Organisasi HAM di Indonesia pada ribut smua. Namun, apa yang terjadi? sia-sia saja karena dibalik itu hanyalah rekayasa pengalihan isu dari pemberontakan buruh freeport menuntut kenaikan upah.
Ditengah pemerintah Indonesia melakukan negosiasi pajak sesuai penerapan UU pertambangan, salah satunya yang di atur adalah freeport. Apa yang timbul dari proses ini? misi freedom frotila menyisir lautan austalia ke Papua. Misi ini untung saja tidak membuat panik militer Indonesia seperti misi sebelumnya. Akibatnya, kampanye yang berbaju hak asasi manusia ini berakhir dengan seremoni adat di tengah laut.
Sekarang, Indonesia pakai WPNA lagi, untuk kembali masuk ke zona pasifik demi mengganggung aplikasi WPNCL. Yakop Rumbiak dibayar 18.000 dollar amerika oleh Pemerintah Indonesia, dengan maksud berkampanye untuk gagalkan aplikasi keanggotan Papua dalam MSG.



Dengan demikian, aksi-aksi organisasi WPNA selama ini baik di Tanah Papua maupun di Australia, penuh dengan kebohongan. Bahkan cacat hak asasi, demokrasi dan keluhuran perjuangan pembebasan. Kedepan, saya sarankan kepada publik Indonesia maupun dunia, tak perlu terpancing dengan eksen yang dilakukan atasnama Papua merdeka, dari australia maupun didalam negeri sendiri, khususnya bila aktor aksi tersebut dari WPNA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun