perempuan puisi tersenyum pahit mengingat mimpi
perempuan puisi merangkul malam cairkan sepi
//
ada kerinduan pada rona wajahmu
rindu yang selalu membisu
//
di akhir penantianmu, ada harap terucap
"akankah mimpi burukku berakhir?"
//
serpihan luka masih terasa, menganga
kembali kau sembunyikan murungmu dengan cerita bahagia
//
perempuan puisi menangisi hari
menghitung detik yang tak kunjung berhenti
//
katakanlah, "aku sudah melupakannya!"
lalu diam...Â
#25okt
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!