Mohon tunggu...
Arke
Arke Mohon Tunggu... karyawan swasta -

2 + 2 = 5

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apakah Kamu Bahagia Sayang?

16 Oktober 2016   04:09 Diperbarui: 16 Oktober 2016   07:37 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apakah kamu bahagia sayang?". Tanya dirinya buyarkan lamunanku yang menerawang jauh ke masa lalu.

"Aku bahagia. Aku merasa tentram bersamamu. Nyaman seperti bayi yang lelap dalam pelukan bundanya". Ah, apakah jawabanku tadi bisa menenangkan gundahnya. Kuperhatikan raut wajahnya seperti tak puas dengar jawabku barusan. Padahal aku membaluri jawabku dengan senyum teramahku selama ini.

"Kamu haus sayang? Kuambilkan minum ya?". Hmm, sepertinya dia mulai gusar dan bosan duduk denganku, hanya mematung dan berisi tanya jawab penuh basa basi ini, makanya dia pura pura nanya haus. Sebentar lagi juga pergi ke dapurnya lama.

"Makasih sayang, kamu perhatian banget sih". Segelas air lemon dingin kuteguk. Kusandarkan kembali punggungku pada sofa yang rasanya keras dan sakit menyentuh tubuhku. Tuhan, sampai kapan aku tahan dalam kepura puraan, sementara dia sudah sangat paham dengan sikapku yang sekarang.

Aku masih ingat syair syairmu yang berderet menghias langit kamarku. Setiapkali aku akan menjumpai mimpi, aku selalu sempatkan membaca perkata dalam bait syairmu yang taklukan sombongku. Tapi itu dulu, sebelum aku pandai berpura pura padamu.

Aku memang pernah terlanjur jatuh cinta padamu, namun tidak untuk rasa sayangku. Apakah aku bahagia bersamamu? Ah, itu cuma perasaanmu saja sayang. Aku terlalu pintar untuk mencintai pria sepertimu.

Seandainya kamu tahu, bahwa lingkaranku adalah sempurna sempurnanya manusia yang memperlakukanku seistimewa ratu. Kamu akan nyesek jika tahu. Kelak kamu akan berterima kasih padaku karena aku pandai berpura pura di hadapanmu, tanpa menyiksamu dengan menolak saat kau ucapan cintamu dulu.

Salam kereria...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun