Jujur demi Tuhan kita masing masing saya tidak sedang ingin berkontroversi dengan berani membantah tulisan kompasianer Syujati Kumorosegawon tentang cara cepat menduakan istri, eh membangunkan istri yang beliau posting bertepatan dengan jam istirahatnya pak Amien Rais, namun lebih kepada pelurusan agar yang bengkok kembali pada khitahnya, yang lemes kembali pada tegangnya, yang letoy kembali perkasa.
Mari kita telaah satu persatu jebakan betmen ala Jati yang telah mengaburkan fakta tentang beliau dengan istri mudanya ketika bangun tidur, apa saja yang dilakukan oleh Jati untuk membangunkan sang istri yang jika tidur tak pernah mengenakan daleman ini.
Pertama, tentu saja dengan berdoa terlebih dulu dengan khusuk.
Fakta pertama saya setuju, karena rerata suami yang baik dan beragama pastinya akan mengdepankan doa setiap akan melakukan sesuatu, termasuk ketika akan membangunkan istrinya.
Kedua, belailah rambutnya dengan perlahan.
Yang kedua ini juga saya setuju. Seperti saya dahulu ketika masih laku juga melakukan hal yang sama ketika akan membangunkan dan mengajak kelon boneka tiup full body (with vibrator) yang saya dapat dari teman ketika berulangtahun untuk yang kesekian kali.
Ketiga, bisikan perlahan agar cepat bangun di telinganya, katakan kalau hari sudah terang.
Di poin ketiga saya mulai gak ngeh. Helooow Jat??? Ente mau bangunin istri apa mau main kuis komunikata yang sudah punah? Bagaimana kalau istri kita ternyata bolot sebelah?.
Keempat, jika masih juga tidak segera bangun, ucapkanlah kata yang agak keras di dekat telinganya dengan suara dan intonasi yang jelas, “ Sayang, ijinkanlah aku menikah lagi ya!”
Dan lebih tidak masuk akal lagi poin terakhir ini. Kejam sekali cara Jati membangunkan istrinya. Dan demi untuk menghindari pembelokan opini, saya akan buka kebohongan Jati yang selama ini ditutup tutupi dengan mengatakan lewat tulisan ia akan menikah lagi terus istrinya ujug ujug bangun. Prettt.
Yang benar begini kata kata Jati ketika membangunkan istrinya:
