"Saya menelpon mbake bukan mau nagih, melainkan untuk mempertemukan mbake dengan mase yang bernama Dupret Jahanambali. Kami berhasil menemukan persembunyian Dupret dan akan menagihnya secara halus, jika terpaksa kami akan menyita motor maticnya". Mendengar jawaban di balik telepon yang ternyata Benyu adanya yang merupakan kepala bagian penitipan helm di sebuah dealer, Markonah dan Agil sepakat segera meluncur ke TKP (tempat ketemunya pretdupret).
skip... Wusss....
Sesampainya Markonah dan Agil di TKP, mereka disambut dengan senyum kecut para tukang tagih yang rerata bermuka sangar dengan tatto tulang ikan di lengan. Markonah tersenyum ramah dan melambaikan tangannya ke arah Benyu yang dibalas dengan gelengan kepala oleh Benyu. Akhirnya Markonah mengalah lalu melangkah mendekati Benyu dengan disaksikan sorot mata genit tukang tagih yang kesemuanya adalah duda tapi gak keren.
"Sesuai perjanjian kita tempo hari mbake, jadi jika kami berhasil menemukan Dupret mbake harus menepati janji untuk segera menyerahkan motor yang mbake pakai dan belum lunas itu, sekalian motor matic yang dipakai sama Dupret Jahanambali". Markonah mengangguk namun hatinya jengkel karena ternyata gentonya tukang tagih ini jalan juga otaknya.
Tak butuh waktu lama, setelah merasa bingung karena jelas no way out, Dupret memutuskan untuk keluar rumah. Namun semua yang ada di situ menjadi tercengang karena ternyata Dupret keluar hanya seorang diri. Lalu di manakah pasangan Dupret yang juga dicari oleh Markonah, sedangkan Benyu mengincar motor maticnya untuk disita.
"Mana motor maticnya?". Bentak Benyu tanpa tedeng aling aling. Belum sempat Dupret menjawab, Markonah ikut membentak.
"Dupreeeettttt! Kamu boleh tinggalkan aku. Tapi kumohon, lunasilah kekurangan cicilan motor yang tinggal empat bulan ini. Aku rela kau putuskan hubungan ini, tapi tolong jangan kau putus setoran motor ini". Mendengar suara Markonah yang agak mengendur, Dupret pun menghampiri wanita yang pernah dinikah siri itu lalu memeluknya. Dengan suara serak serak bantal Dolly Dupret berbisik;
"Markonah. Maafkan aku. Aku ingin sekali menutup setoran motor, namun apa daya duitku sudah habis untuk ngredit motor lagi".
Plakkk!
Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Dupret. Tamparan itu bukan dari Markonah, namun dari seorang wanita yang tiba tiba sudah berdiri di sisi kiri kedua insan koplak yang tengah berpelukan dan berbisikan kata.
"Pantesan! Selama ini kamu ngajak aku pindah pindah tempat tinggal. Rupanya kamu tipe lelaki yang tidak bertanggungjawab. Nanggungnya ogah pinter njawab doang". Wanita misterius yang ternyata selingkuhan Dupret memaki setelah menampar pipi kiri Dupret, lalu ia menoleh ke arah Benyu dan rombongan, lalu melemparkan kunci kontak kepada Benyu sembari berucap, "silahkan ambil motor matic lelaki brengsek itu!".