Mohon tunggu...
Arke
Arke Mohon Tunggu... karyawan swasta -

2 + 2 = 5

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Air Mata di Hari Kartini (Sedih Banget)

21 April 2016   14:43 Diperbarui: 21 April 2016   14:47 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Gambar koleksi pribadi"][/caption]

Air Mata di Hari Kartini (Sedih Banget)

By: Arke. SpOG.

Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat hari Kartini untuk semuanyah..., nyah.., nyah.., nyah!!!! (ceritanya nge-cho).

Berhubung hari ini pas tanggal 21 April di mana selalu diperingati sebagai hari Kartini, dan  di tanggal ini pula beliau lahir menjadi inspirasi bagi kaum hawa di seluruh Indonesia. Dengan ini pula saya ingin ikut sedikit berbagi pengalaman seputar hari Kartini. Tidak main main, pengalaman saya terkait hari Kartini ini sedih banget. Saran saya sebelum kalian membaca tulisan ini siapkanlah tissue untuk mengantisipasi tangisan anda semua meledak tiada terkendali.

Dulu ketika saya masih di sekolah dasar, hampir setiap peringatan hari Kartini air mata ini selalu mengucur deras. Bahkan saya pernah menangis guling guling dengan disaksikan oleh teman teman sekelas yang merasa iba karena tangisan saya. Apalagi setiap nasehat dari guru saya tentang peringatan hari Kartini kepada saya, tak kuasalah saya untuk membendung air mata ini. Mungkin karena dulu nalar saya tidak segendheng sekarang, jadi apapun nasehat dari bapak dan ibu guru juga teman sekelas saya tetap saja membuat saya menangis.

Namun sekarang air mata itu sudah bisa saya tahan. Setiap memperingati hari Kartini setelah saya dewasa menyadarkan saya betapa saya dulu itu bukan hanya koplak, namun juga rak nggenah, pantas saja jika tangisan saya yang bercucuran air mata komplit dengan rengekan saya di hari Kartini tidak mampu meluluhkan hati para guru untuk mengabulkan keinginan saya dalam rangka untuk ikut meramaikan peringatan hari Kartini. Sekarang saya sudah faham dan mengerti akan nasehat bapak dan ibu guru saya dulu yang bilang gini:

"Kami tahu perasaanmu nak. Kami juga menghargai semangatmu yang ingin ikut meramaikan peringatan hari Kartini di sekolah ini. Namun sesuai peraturan yang ada, kami para guru tidak mungkin mengijinkanmu untuk mengenakan KEBAYA dan SANGGUL seperti murid murid perempuan  yang lain. Kamu kan gagah dan ganteng pula, aura kegantenganmu ketika dewasa nanti sudah terpancar sejak saat ini. Kelak kamu akan tahu"

Benar benar mengharukan, karena saya tidak jadi ngondek. Selamat hari Kartini...

Salam Kereria...

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun