Mohon tunggu...
Devina
Devina Mohon Tunggu... Administrasi - Perjalanan Kehidupan

Ilalang, Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ranum Harum

3 Agustus 2020   11:50 Diperbarui: 6 Agustus 2020   01:07 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan iri, nanti benci
Jangan lemah, nanti kalah
Jangan meracau, nanti kacau
Jangan lamur, nanti hancur
Jangan marah, nanti serakah
Jangan serakah, nanti susah
Jangan fitnah, nanti musnah
Jangan mengemis, nanti egois
Jangan egois, nanti bengis
Jangan mengusir, nanti tersingkir
Jangan sok baik, nanti terusik
Jangan mengusik, nanti sirik
Jangan sirik, nanti panik
Jangan panik, nanti munafik
Jangan munafik, nanti burik
Jangan sok, nanti terperosok
Jangan bodoh, nanti roboh
Jangan takut, nanti carut-marut
Jangan beri syarat, nanti berkarat
Jangan kebanyakan, nanti kekurangan

Walau nestapa
Ada pikir, ada rasa
Jadilah di tengahnya
Tertengadahlah jiwa
Jiwa menyatu raga

Ada sayang, ada rindu
Melayang-layang di udara
Jangan pergi, nanti rindu
Sayang, kembalilah pulang
Buat semua melayang
Dengan segala cinta yang ada
Bebas melepaskan segala beban hati

Pesisir Pantai Utara Jawa, 2015 - 2020 || Arkanaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun