Mohon tunggu...
Devina
Devina Mohon Tunggu... Administrasi - Perjalanan Kehidupan

Ilalang, Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ilalang

16 Juli 2020   16:00 Diperbarui: 16 Juli 2020   15:49 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala itu ... di saat yang tak dinyana

Dalam ruang kecil bergejolak, tak dapat ditolak walau tak ingin ... untuk ke sekian kalinya, setelah lama layaknya kosong

Seperti bunga-bunga di taman, padahal tak ada apa pun

Hanya beda sejengkal jarak ... bertemu dalam lembah kecil

Awal sayang jadi rindu, sang belahan jiwa dalam temu ... sebentuk cinta dari sang cinta, jadi akhir dari penantian

Dari yang hilang di masa lalu ... tetiba hadir masa kini, untuk jadi yang abadi, walau tak semudah tanpa celah

Segala saling balas setiap saat ... meski setiap saat bertemu

Kata dari sang cinta ... yang masih ragu keabadian, yang memang benar adanya, ketika tiba saat jelang waktu

Satu sama lain tak terima ... dan ... nestapa jiwa

Yang dikacaukan sekacau-kacaunya oleh si pengacau

Rusak semua kedua jiwa ... bagai terpisah dari raganya

Namun harap masih selalu ada ... percaya dan yakin akan cinta, juga abadi jadi nyata, hingga dunia berhenti bernafas ... 'tuk tutup semua luka

Tetap setia ... selamanya

Sampai luka derita duka lara nestapa tak ada lagi

Dan ... bahagia hadir tepat pada waktuNya

Pesisir Pantai Utara Jawa, 2015 - 2020 || Arkanaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun