Sifat dan komposisi limbah pertanian yang digunakan sebagai bahan baku memiliki dampak signifikan pada efisiensi produksi biogas. Beberapa jenis limbah dapat menghasilkan biogas dengan kandungan metana yang lebih tinggi, yang penting untuk efisiensi sebagai bahan bakar (Arfarita, 2023).
Proses Fermentasi Anaerobik
Proses fermentasi anaerobik merupakan tahap utama dalam produksi biogas. Suhu, keasaman, dan waktu retensi dalam reaktor biogas memengaruhi sejauh mana proses ini berlangsung. Pengaturan optimal kondisi fermentasi akan meningkatkan efisiensi produksi biogas (Haryati, 2006).
Kehadiran Mikroorganisme
Kehadiran dan jenis mikroorganisme dalam reaktor biogas memainkan peran krusial. Ketersediaan bakteri pengurai (digestive bacteria) yang efektif dapat meningkatkan proses dekomposisi limbah pertanian menjadi biogas dengan efisiensi yang lebih baik (Belian, 2020).
Kondisi Lingkungan
Faktor-faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan pH juga memengaruhi efisiensi produksi biogas. Pengaturan kondisi lingkungan yang optimal membantu menjaga stabilitas proses fermentasi dan meningkatkan kualitas biogas (Haryati, 2006).
Pemantauan dan Manajemen Reaktor
Pemantauan yang cermat dan manajemen reaktor biogas sangat penting. Pengelolaan yang baik, termasuk pemeliharaan suhu dan keasaman yang tepat, serta pengelolaan nutrisi dan campuran limbah, dapat meningkatkan efisiensi produksi (Tampubolon, 2020).
Perbandingan kinerja biogas dari limbah pertanian dengan LPG dalam hal keefisienan, keberlanjutan, dan dampak lingkungan