Mohon tunggu...
Arkan Adib Wiratama
Arkan Adib Wiratama Mohon Tunggu... -

Suka berenang dan menyelam dalam lautan informasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Praktik Mafia Penyiaran di KPI

22 Februari 2016   19:10 Diperbarui: 22 Februari 2016   20:47 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uji Publik Para Mafia Penyiaran

Uji Publik atas perpanjangan Izin Penyelengaraan Penyiaran (IPP) Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) Induk Televisi Berjaringan yang digagas oleh KPI rawan akan pungli dan gratifikasi. Uji publik ini melibatkan 10 stasiun TV swasta nasional diselenggarakan sejak Desember 2015 sampai dengan 31 Januari 2016. Melibatkan 10 stasiun TV swasta nasional sudah barang tentu uang besar yang ada di pikiran oknum komisioner KPI. Dibalik stasiun TV swasta nasional mencakup banyak dimensi yang membuatnya cukup seksi, di balik itu ada pemilik modal, persaingan bisnis dan bahkan pertarungan politik.

Uji publik telah berakhir lebih kurang tiga minggu tapi sampai detik ini minim pemberitaan dan bahkan transparansi. Dengan tidak terbukanya KPI atas data evaluasi dan pengawasan isi siaran TV selama 10 tahun terakhir semakin menambah kecurigaan.  Kalau sudah sistematis seperti ini, artinya mafia penyiaran di KPI saat ini bekerja berjamaah bahkan melibatkan oknum mantan komisioner KPI. Dengan terbongkarnya praktik mafia penyiaran di KPI mudah-mudahan KPI bisa lebih dikenal masyarakat yang terlalu akrab dengan KPK dan KPU. Semoga KPK lekas menjenguk KPI kita yang tidak transparan dan korup, semoga...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun