Mohon tunggu...
Arkan Paradise
Arkan Paradise Mohon Tunggu... Jurnalis - mahasiswa

INGSUN IR'17

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjanjian Hakam Sebagai Bentuk dari Diplomasi Khalifah Ali bin Abi Thalib

2 November 2019   19:30 Diperbarui: 2 November 2019   19:28 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ali bin abi tholib termasuk salah satu dari golongan orang yang pertama masuk islam. beliau termasuk dari golongan anak kecil dan satu-satunya. tidak dipungkiri jika ali bin abi thalib adalah ssalah satu kesayangan rasul karena beliau menemani rasul dari kecil hingga wafatnya. saking cintanya pada rasul ali bin abi thalib rela mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan rasul pada saat rasul di incar oleh kaum quraisy. ali bin abi thalib menyamar menjadi rasul dengan tidur diatas ranjang rumah rasul. bukan hanya itu beliau juga menantu rasul, suami dari istri rasul yaitu fatimah.

ali bin abi thalib adalah khalifah ke empat setelah wafatnya rasul. ali dipilih sebagai khalifah setelah kematian usman bin affan pada saat itu. karena kematian usman bin affan pada saat itu, masa pemerintahan ali pun penuh dengan konflik. entah dari munculnya orang-orang khawarij yang tidak setuju atas ali sebagai khalifah pengganti usman bin affan. mu'awiyah sebagai rival politik ali bin abi thalib yang terus mendesak.

walaupun pada masa kepemimpinan ali bin abi thalib penuh dengan konflik, beliau tetap sabar dalam menjalani amanatnya. menurut beliau sabar adalah kunci berdiplomasi. diplomasi yang dilakukan ali bin abi thalib pada saat khalifah ali mengirim umarah bin shihab ke bashrah untuk menggantikan amr bin as. umarah bin shihab diutus oleh khalifah ali untuk mendatangi kuffah tetapi usaha diplomatis itu tidak berhasil karena mendapat ancaman dari thalhah bin khawaylid utusan dari mu'awiyah.

puncak dari diplomasi khalifah pada saat itu adalah perjanjian hakam yang telah disepakati oleh mu'awiyah. mu'awiyah yang sebagai rival berat politik ali bin abi thalib sangat ingin menjadi khalifah menggeser ali bin abi thalib dan juga ingin menjadikan putranya sebagi khalifah setelah mu'awiyah. hasil dari perjanjian hakam yang telah disepakti oleh khalifah ali dan mu'awiyah  adalah rakyat bebas memilih siapa khalifah yang cocok dan pantas bagi mereka.

tetapi dari perjanjian itu mu'awiyah mengkhianati khalifah ali. dengan amr bin as sebagai utusan dari mu'awiyah menurunkan ali dari kekhalifahan dan mengukuhkan mu'awiyah sebagai khalifah pengganti usma bin affan. dari kejadian inilah asal mula dauliyyah umayyah berdiri dan lahir. hasil ini menjadikan kondisi yang terjadi semakin buruk, dengan ditambah orang-orang khawarij memakzulkan ali sebagai khalifah. dan beliau akhirnya mati dibunuh oleh orang-orang khawarij.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun