Pagi ini saya iseng teliti salah satu media online Lokal Kota Semarang metrosemarang.com. Media ini lumayan mulai berkembang didunia digital, informasinya secara umum juga fresh dan menarik. Namun kali ini saya akan fokus kepada pemberitaan tentang Pilkada. Saya melihat media ini lebih seperti media partner calon dibandingkan media yang memberikan informasi secara utuh kepada masyarakat. Tulisan ini adalah bagian dari kritik, bukan untuk menjatuhkan apalagi membenci, untuk perbaikan bersama.
Pers adalah salah satu pilar penting dalam demokrasi. Karena dengan Pers masyarakat bisa mendapatkan informasi secara benar dan terbuka tentang apa saja, yang selama 32 tahun tertutup di era ordebaru. Namun fakta bahwa ada oknum insan Pers yang tidak meletakan dasar independensinya dan obyektifitas dalam pemberitaan juga tidak dapat dipungkiri. Apalagi di momentum Pilkada, sudah seharusnya media itu netral tidak boleh condong kepada salah satu calon.
Baiklah langsung saja. Tidak perlu njlimet untuk menilai netralitas metrosemarang.com, satu indikator saja dari volume pemberitaan. Saya kaget juga, mengamati dan menghitung volume pemberitaan dari ketiga calon yang dimuat di metro semarang dari tanggal 28 Oktober hingga tanggal 7 Desember. Di sepanjang 41 hari tersebut, metrosemarang.com telah memberitakan ketiga pasangan calon sebanyak 76 kali pemberitaan baik tone positif dan negatif. Pemberitaan calon ini terkait kegiatan, statment calon, aktifitas pendukung dan semua hal yang terkait calon. Dari 79 total pemberitaan tentang calon tersebut, pasangan calon nomer urut 1 Soemarmo Zuber diberitakan 13 kali, Pasangan nomer urut 2 Hendi-Ita diberitakan 60 kali dan nomer urut 3 Sigit-Bagus hanya diberitakan 6 kali. Di bawah ini tabel pemberitaan ketiga pasangan calon oleh metrosemarang.com
Apakah Paslon nomer urut 2 Hendi-Ita memang telah membeli media ini untuk kepentingan publikasi kampanye mereka? Sayapun tidak bisa memastikan, yang jelas dari statistik tersebut andapun dengan akal sehat sudah bisa menyimpulkan.
Sekali lagi ini hanyalah kritik, bukan membenci. Secara umum saya respek dengan media ini dengan informasi yang fresh menarik dan juga ada nuansa lokal yang sangat kental. Semoga tulisan saya ini selain kritik, juga bisa mempromokan metro semarang untuk meningkatkan pengunjungnya he he. nuwun.
Seorang Pejabat menghianati rakyat dengan Korupsi, Insan Pers menghianati rakyat dengan menghianati Netralitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H