Tentu kita telah mengetahui bahwa bangsa slavia memiliki bahasa tersendiri yaitu bahasa slavia. Namun dikarenakan proses migrasi besar-besaran pada 6-7 M yang dilakukan bangsa slavia menyebabkan bangsa slavia terpecah menjadi 3 bagian besar yaitu Slavia Timur, Slavia Barat, dan Slavia Selatan. Akibat perpecahan gelombang migrasi tersebut mengakibatkan bangsa slavia dari masing -- masing golongan memiliki ciri khas keunikan budaya dan bahasa masing -- masing sesuai dengan wilayah geografis dan geopolitiknya termasuk dinamika relasi dan hubungan antara bangsa -- bangsa disekitar mereka.
Seperti kita lihat di Timur, bangsa Slavia Timur mendirikan dua kerajaan slavia pada abad 8-15. Terdapat Kievan Rus yang awalnya berpusat di Novgorod dan Grand Duch Muscovy yang berpusat di Moscow.
Walaupun pada saat itu Bangsa Slavia Timur terpisah oleh dua kerajaan. Akhirnya Kerajaan Bersatu akibat penyatuan yang dilakukan oleh Ivan III yang dimulai pada abad 15 dengan cara meminta bantuan Kasimir IV Yang Agung dari Persemakmuran Polandia -- Lithuania dikarenakan Ivan III Berpikir bahwa musuh (Mongol) yang dihadapi oleh Ivan III yaitu musuh Bersama bangsa Eropa dan umat kristiani walaupun Grand Duch Muscovy beragama Ortodoks dan Persemakmuran Polandia -- Lithuania beragama Katolik,
Huruf Kiril yang digunakan bangsa Slavia Timur bukanlah produk budaya yang dihasilkan oleh orang Slavia Timur itu sendiri. Akan tetapi huruf kiril merupakan produk akulturasi budaya antara bangsa Byzantium dan Slavia Timur. Hal yang mendasari penggunaan huruf kiril bagi masyarakat Slavia Timur ialah ketika Igor wafat pada 945 M, Istri Igor bernama Olga berinisiatif mengambil dan melindungi takhta suaminya.
Setelah ia menobatkan dirinya sebagai pengganti Igor, Olga melakukan perjalanan diplomatik ke Konstatinopel, Byzantium pada 957 M. Pada saat itu, Byzantium menawarkan bantuan dan pernikahan kepada Olga. Namun dikarenakan Olga masih beragama Pagan, Kaisar Byzantium menyarankan agar Olga dibaptis terlebih dahulu. Olga menyepakatinya dan menjadikannya sebagai orang pertama dari Slavia Timur yang memeluk agama Ortodoks. Akan tetapi permasalahan berikutnya muncul ketika anaknya Svyatoslav menolak ajakan Ibunya untuk memeluk Ortodoks.
Akhirnya misi penyebaran Ortodoks di tanah Rus baru bisa dilaksanakan pada zaman cucunya yang bernama Vladimir yang nantinya mendapat julukan sebagai Vladimir Yang Agung dikarenakan kebijakannya yaitu Kristenisasi massal kepada seluruh masyarakatnya pada 988 M. namun penyebaran agama Ortodoks yang dilakukan oleh Vladimir membuat secara tidak langsung mengajarkan para ahli agama maupun bangsawan agar dapat membaca dan menulis naskah atau skrip dari al-kitab menggunakan alfabet kiril.
Kiril merupakan alfabet resmi dari kitab suci umat Ortodoks. Dikarenakan hal itu merupakan anti-tesis dari Latin yang digunakan sebagai alfabet kitab suci umat Katolik. Kiril yang kita kenal sekarang merupakan hasil dari modifikasi Santo Sirilius dan Methodius pada abad 9 akhir.
Karya modifikasi mereka dinamakan sebagai aksara gereja tua slavia. Namun pada faktanya, akar dari huruf aksara gereja tua slavia berasal dari aksara glagolitik. Aksara tersebut diciptakan oleh Kliment dan Naum dari Bulgaria saat kepemimpinan Tsar Boris pada 863 M dengan tujuan sebagai penyebaran ajaran Ortodoks di wilayah Bulgaria dan Moravia. Namun di abad 9 terakhir, Sirilius dan Methodius datang ke Bulgaria untuk mempelajari sekaligus memodifikasi alfabet glagolotik yang nantinya digunakan untuk menyebarkan Ortodoks kepada bangsa Slavia Timur yang akhirnya menyebar juga ke tanah Rus yang nantinya mengalami banyak modifikasi dan simplikasi pada aksara kiril yang dimana modofikasi pada era Peter I Yang Agung menjadi modifikasi paling signifikan dalam perkembangan aksara kiril di Rusia hingga saat ini.
Selain bangsa Slavia Timur yang sudah mengenal aksara dan agama, Slavia Barat pun merasakan proses hal yang serupa.Slavia Barat yang kita kenal sekarang sebagai negara Polandia, Ceko, Slovakia dll. Mengalami proses akulturasi dan menerima difusi budaya dari Eropa Barat.
Katolik merupakan agama mayoritas bangsa Eropa Barat dan menjadi Katolik pada abad pertengahan di Eropa Barat menjadi sebuah hal yang wajib dilakukan agar identias sebagai bangsa Baratnya diakui. Menjadi sebuah kerajaan katolik di Eropa Barat seakan sebagai hal yang harus dilakukan agar diplomasi dan relasi antar sesama bangsa Barat dapat terjaga. Wilayah Slavia Barat turut terkena dampak dari hal tersebut.
Polandia menjadi salah satu kerajaan Slavia yang terkena dampaknya. Berawal dari istri Mieszko I dari Bohemian bernama Dobrawa yang sudah memeluk Katolik, diikuti oleh suaminya yang memeluk Katolik Bersama para rakyatnya yang digelar di Kota besar seperti Poznan dan Gniezno pada 14 April 966 M. Penyebaran Katolik secara menyeluruh di kerajaan Polandia berhasil dilakukan sampai tahun 1030 M.
Bangsa Moravia memainkan peran besar dalam penyebaran agama Kristen di Polandia. Dikarenakan Moravia sudah terlebih dahulu memeluk agama Kristen dari Konstatinopel. Namun dikarenakan dominasi Jerman yang sangat kuat di barat, dinamika politik internal, dan penaklukan yang sering terjadi di wilayah Moravia menyebabkan Ortodoks tidak lagi menjadi agama yang kuat dan tergantikan oleh Katolik.
Memeluk agama Katolik secara tidak langsung mewajibkan para pemeluknya khususnya para pemuka agama dan bangsawan agar dapat membaca dan menulis. Injil yang dibukukan oleh Roma pada saat itu menggunakan aksara latin. Oleh karena itu, Polandia secara resmi menggunakan aksara latin sebagai aksara resmi kerajaan. Aksara latin akhirnya dimodifikasi sesuai dengan bahasa yang mereka gunakan. Dampak signifikan yang terjadi akibat akulturasi aksara dari latin ke bahasa polandia setidaknya menambah modifikasi huruf sebanyak 9 huruf yaitu (, , , , , , , , ).
Dari dua perbandingan antara bangsa Slavia Barat dan Slavia Timur, kita bisa menyimpulkan bawah peran agama sangat vital dalam perkembangan literasi dan penggunaan aksara bangsa slavia. Walaupun secara fakta bahwa aksara Kiril dibentuk untuk menyederhanakan bahasa Slavia, tapi faktor agama dan politik tetap sangat vital pengaruhnya. Rusifikasi pernah dilakukan oleh Tsar Mikhail I di Polandia yang pada saat itu merupakan wilayah dari Kekaisaran Rusia. Akan tetapi usahanya tetap tidak membuahi hasil di tanah Polandia.
Kiril Polandia juga sempat dibuat oleh ahli bahasa bernama Bartos Uszko yang mana ia sepakat bahwa penggunaan bahasa Polandia dengan penulisan Kiril akan lebih mudah dibanding latin. Dalam kiril polandia pun tidak perlu adanya modifikasi atau tambahan dari aksara kiril.
Dalam latin polandia kita mengetahui bahwa terdapat huruf ( dan ) dimana huruf tersebut ada dalam aksara kiril kuno yaitu ( dan ). Namun dikarenakan faktor generasi dan budaya yang sudah beratus tahun, usaha seperti apapun untuk mengganti huruf latin polandia menjadi kiril polandia sepertinya mustahil akan berhasil
Daftar Pustaka:
- Thomson, S. Harrison. “Slavic Review”, vol. 31, no. 2, 1972, pp. 453–455.
- Selescović, Momčilo T. “The Soul of the Slav.” International Journal of Ethics, vol. 28, no. 3, 1918, pp. 360–372.
- Sevcenko, Ihor. “The Chrstianization of Kievan Rus'.” The Polish Review, vol. 5, no. 4, 1960, pp. 29–35.
- Spassov, Orlin. “Contesting Bulgaria's Past Through New Media: Latin, Cyrillic and Politics.” Europe-Asia Studies, vol. 64, no. 8, 2012, pp. 1486–1504.
- Halperin, Charles J. “The Russian and Slavonic Languages in Sixteenth-Century Muscovy.” The Slavonic and East European Review, vol. 85, no. 1, 2007, pp. 1–24.
- Matthews, W. K. “The Latinisation of Cyrillic Characters.” The Slavonic and East European Review, vol. 30, no. 75, 1952, pp. 531–548.
- Kaczmarek, Thaddeus J. “The Coming of Christianity to Poland as Described in the Histories of Poland's Neighbors.” Polish American Studies, vol. 23, no. 1, 1966, pp. 26–29.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H