Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah ruh, dan menebar kebaikan adalah jiwaku. Bagiku kehidupan ini berproses, karena tidak ada kesempurnaan kecuali Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Budaya "Nyampah" Susah Dihilangkan

24 Oktober 2018   15:02 Diperbarui: 24 Oktober 2018   16:18 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah tampak menumpuk di tepi Jalan Singkil-Kaliwadas di Kecamatan  Adiwerna, Kabupaten Tegal, kemarin. Padahal, sudah ada papan pengumuman  untuk tidak membuang sampah di lokasi tersebut, tapi warga tetap  bandel. Hal itu diduga karena tidak adanya Tempat Pembuangan Sementara  (TPS) di lokasi tersebut. 

Pantauan di lokasi,  tumpukan sampah berserakan di jalan tepatnya di Desa Kaliwadas atau  sekitar 200 meter ke barat dari pertigaan Singkil, Adiwerna. Sampah  berbagai macam jenis itu menimbulkan bau tak sedap. Bahkan, sampah kerap  berada di tengah jalan sehingga membuat jalan menjadi kotor. Di lokasi  pembuangan sampah itu, telah dipasang papan pengumuman yang berbunyi  'dilarang buang sampah di sini, haram'. Papan pengumuman yang dipasang  di pohon tersebut, tidak diindahkan warga. Hingga kemarin, sampah di  lokasi tersebut terus bertambah. 

"Ini sudah  berlangsung lama. Mungkin karena tidak ada tempat pembuangan sampah,"  kata seorang warga Gumalar, Kecamatan Adiwerna, Nur Slamet (47) saat  melintasi Jalan Singkil-Kaliwadas itu. 

Nur  Slamet mengungkapkan, tumpukan sampah itu menimbulkan bau tak sedap.  Apalagi, saat hujan turun yang membuat sampah membusuk. Dia harus  melajukan kendaraannya dengan cepat saat melintasi jalan itu agar tidak  mencium bau tak sedap. Diharapkan, pemerintah setempat memperhatikan  tumpukan sampah tersebut. 

"Dibuatkan TPS agar sampah tidak menumpuk. Ini juga akan menimbulkan penyakit," ujarnya. 

Anggota  DPRD Kabupaten Tegal, H Sunodo Sutrisno menuturkan, masyarakat diminta  untuk tidak membuang sampah di tepi jalan kabupaten tersebut. "Kami  mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di tepi jalan," ungkap  politisi Partai Gerindra itu.

Dia menyebutkan,  kebiasaan warga membuang sampah di Jalan Singkil-Kaliwadas telah  berlangsung lama. Mereka dengan seenaknya melakukan itu sembari naik  kendaraan. Kondisi itu membuat sampah menumpuk dan berserakan di jalan.  Padahal, di dekat lokasi itu terdapat SMP Kaliwadas, Balai Desa  Kaliwadas, Lapangan Olahraga Kaliwadas, dan permukiman warga.

"Tumpukan  sampah ini akan menggangu kesehatan siswa dan warga. Kami minta  kesadaran masyarakat," pinta Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten  Tegal itu.

Anggota Komisi II ini menambahkan,  penumpukan sampah di tepi jalan juga terjadi di beberapa wilayah lain.  Diharapkan, Pemkab Tegal terus membenahi pengelolaan sampah di seluruh  wilayah. Hal itu menyangkut kredibilitas daerah yang mendapatkan  Penghargaan Adipura. Walaupun Adipura hanya untuk wilayah Kota Slawi,  diharapkan juga merambah wilayah lain. 

"Sampah  masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan. Ke depan, harus ada  pembenahan menyeluruh agar sampah bisa dikelola dengan baik," tandasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun