Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah ruh, dan menebar kebaikan adalah jiwaku. Bagiku kehidupan ini berproses, karena tidak ada kesempurnaan kecuali Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketika Warga Menggugat Penggunaan Dana Desa

23 Oktober 2018   08:15 Diperbarui: 23 Oktober 2018   09:16 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Kami sangat kecewa dengan kepala desa. Sepertinya kepala desa tidak bisa mengelola anggaran dengan baik," keluhnya.

Terpisah, Kepala Desa Kepandaian, Sep Burhanudin, saat dikonfirmasi ihwal tersebut, pihaknya membantah. Selama ini, pembangunan fisik yang bersumber dari anggaran pemerintah, selalu dimasukkan dalam APBDes. Terkait dengan perbaikan jembatan di RW 4, memang tidak dimasukkan dalam APBDes. Hal itu karena sebelumnya alokasi anggaran untuk perbaikan jembatan di RW 1. Termasuk juga akan dibangun gorong-gorong. Namun warga menolak. Sehingga anggaran dialihkan ke wilayah RW 4.

"Untuk serapan anggaran memang baru 33 persen. Karena anggarannya dengan sistem termin. Saat ini baru termin kedua. Yang termin ketiga belum kami cairkan," jelas Sep Burhanudin. 

Sementara untuk LKPJ, sambung dia, sebenarnya tidak harus disampaikan kepada masyarakat. LKPJ hanya disampaikan antara kepala desa kepada BPD. Apabila LKPJ ada kekurangan atau kesalahan, BPD yang mengevaluasi. 

"Kalau kemarin itu salah prosedur. Harusnya tidak melibatkan masyarakat. Itu kesalahan BPD. Yang mengundang masyarakat itu BPD," ungkapnya.

Dia menjelaskan, DD tahun 2018 untuk Desa Kepandaian jumlahnya lebih dari Rp 863 juta. Hingga kini, DD baru dicairkan sekitar 60 persen. DD sudah digunakan untuk pengadaan lampu penerangan di sejumlah gang, dan untuk pembelian kendaraan sampah, serta untuk perbaikan jembatan. Jumlah jembatan yang sudah diperbaiki sebanyak 4 titik. 

"Jembatan yang diperbaiki sebenarnya ada 5 titik, tapi yang sudah selesai baru 4 titik. Sisa 1 titik belum dikerjakan," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun