Berbicara batik tidaklah asing ditelinga kita, meskipun sebagian mengira trend tersebut sudah pupus dimakan zaman. Namun, tidak ada yang menduga jika saat ini trend batik kembali muncul kepermukaan. Hal itu tidak lepas dari peran serta putra bangsa yang gigih memperjuangkan eksistensi budayanya yang menjadi sumber pendapatan bagi kesejahteraan rakyat.
Di negara Indonesia banyak terdapat kota yang berlomba-lomba dalam memproduksi batik misalnya saja kota Pekalongan, Djogja, Cirebon dan dan kota lainnya. Namun selain dari beberapa kota diatas ternyata potensi membatik pun terdapat di Kota Brebes yaitu khusunya di Desa Bentar dan Bentarsari, Kecamatan Salem.Â
Batik tulis yang di produksi oleh dua desa ini merupakan kumpulan batik yang dibuat oleh para kelompok pembatik yang berasal warga setempat, baik secara kelompok maupun individu.
Mengenai kualitas hasil akhirnya, batik tulis brebesan pun tidak kalah bagus di bandingkan dengan pengrajin batik tulis dari kota-kota yang memproduksi batik lainnya. Batik Brebesan yang sekarang sudah mulai beranjak meraih tempat di pasar nasional kini semakin terus meningkatkan eksistensinya dengan mengeluarkan berbagai macam motif batik, sehingga akan dapat terus menarik negara lain.Â
Dengan demikian, semakin banyaknya motif yang dibuat oleh para perajin batik baik individu atau kelompok maka dibuat juga berbagai inovasi dalam meningkatkan variasi seni motif batik yang akhirnya dapat meningkatkan pula peminat batik brebesan dari berbagai daerah lainnya.
Sementara itu, untuk terus membumikan batik khas Salem, saat ini perajin batik di wilayah Kecamatan Salem terus mengembangkan motif terbaru agar bisa diterima oleh masyarakat luas. Upaya itu juga dilakukan agar batik Salem bisa bersaing dengan batik dari daerah lain.
Ketua Koperasi Mitra Batik Salem, Warmin mengatakan, saat ini dirinya terus mengembangkan motif batik terbaru untuk memenuhi kebutuhan pasar. Saat ini masyarakat sudah kritis dengan motif-motif batik yang selama ini diproduksi oleh para perajin.Â
Mereka kebanyakan meminta motif yang lebih sesuai dengan warna kulit dan kultur daerah di mana mereka tinggal. Dengan demikian, lanjut dia, dirinya harus pandai-pandai dalam membuat motif batik. Ia mencontohkan, saat ini sejumlah pegawai banyak yang menyukai motif batik lurik. Bahkan di sejumlah daerah motif batik itu sudah dijadikan sebagai seragam resmi.
"Perkembangan ini harus kami ikuti, sehingga batik khas salem tidak ketinggalan dengan batik asal daerah lain," katanya, di rumah produksinya.Â
Menurutnya, batik khas Salem memiliki 60 jenis motif tradisional yang selama ini telah dipasarkan ke masyarakat. Dengan perkembangannya, saat ini jumlahnya terus bertambah.
Batik salem atau yang dikenal dengan motif batik brebesan adalah salah satu kekayaan asal Kabupaten Brebes yang telah menjadi komoditas ekonomi warga Desa Bentar, dan Bentarsari, Kecamatan Salem. Keberadaan batik brebesan muncul sekitar abad ke-IXX (sembilan belas), tepatnya pada tahun 1917 Â masehi.Â
Dari perkembangannya, saat ini batik salem telah munculkan berbagai motif, di antaranya motif kopi pecah, manggar, dan ukel dengan ciri khas warna hitam dan putih.
Salah satu pemerhati kerajinan batik yang juga pengusaha batik asal Semarang, Widianingsih Sunandar mengaku, dilihat dari motif yang ada batik salem memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan batik dari daerah lainnya. Untuk itu, ia membawa batik salem untuk di jual di galeri miliknya.
Keberadaan batik salem yang memiliki keindahan dalam bentuk dan ragam corak terus dipopulerkan oleh para pengrajin. Salah satunya dengan mempromosikannya ke sejumlah pegawai di lingkungan Pemkab Brebes. Dari promosi itu, tak sedikit beberapa pegawai di lingkungan Pemkab Brebes kini banyak yang menggandrungi kain batik brebesan.
Sebagai bentuk kecintaan terhadap produk lokal itu, dirinya telah menggunakan batik salem sebagai pakaian keseharian. Selain itu, coraknya yang beragam membuat batik salem sangat cocok untuk busana kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H