Kabupaten Pemalang, salah satu wilayah yang berada di Pantura Jawa Tengah, yang memiliki berbagai macam kuliner khas pesisir. Salah satu yang wajib dicicipi adalah sayur kepala ikan kongkong.
Ikan Kongkong sendiri adalah jenis ikan laut yang memiliki bentuk mirip dengan Ikan Manyung, dan memiliki patil seperti Ikan Lele, yang membedakan keduanya adalah warna kehitaman dibagian kepala yang dimiliki oleh Ikan Kongkong.
Untuk memasak kepala ikan kongkong sangatlah mudah. Hanya membutuhkan waktu perebusan selama kurang lebih 30 menit. Untuk menghilangkan bau amis dan rasanya lebih nikmat, kepala ikan kongkong direbus bersama dengan jahe, bawang putih, dan jeruk nipis.
Setelah setengah matang kemudian kepala ikan kongkong dipisahkan dengan air rebusan, kemudian dimasak lagi menggunakan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan. Diantaranya bawang putih, kemiri, cabai, asam jawa, merica, jahe, lengkuas, kunyit.
Sebelumnya bumbu-bumbu yang telah dihaluskan tersebut ditumis, dan setelah berwarna agak kecoklatan, tambahkan air, aduk hingga rata, kemudian kepala ikan kongkong dimasukkan kedalam air rebusan. Tunggu hingga beberapa menit sambil diaduk aduk dan mendidih.
Untuk penyajian akhir, tambahkan irisan daun bawang, tomat, dan kecap. Untuk pelengkap disertai juga sambel trasi dan lalapan.
Salah satu warung yang menyajikan menu khas Pemalang ini adalah warung ibu Sriyah, yang berlokasi di Desa Mojo, Kecamatan Ulujami.
Harganya sangat terjangkau dan murah, hanya Rp40 ribu per porsi, membuat warung sederhana ini tak pernah sepi pengunjung.
Sangat cocok sekali disantap dengan nasi putih hangat, sambal dan lalapan.
"Hari biasa habisnya sekitar 20 kg/hari, tapi kalau pas ramai ya bisa sampai 40 kg/hari, tergantung pasokan dari nelayan, " katanya, kemarin.
Menurut salah satu warga Pekalongan, Santi mengatakan semula ia merasa penasaran dengan namanya yang unik, sehingga ia memburu kuliner tersebut hingga ke wilayah Mojo, Ulujami.
"Penasaran, tapi setelah mencoba ternyata rasanya enak, seger, khas dan harganya terjangkau. Didaerah lain tidak ada masakan seperti ini, dari namanya saja sudah unik, " ungkapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H