Mohon tunggu...
Arjunnajih
Arjunnajih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semesta Sastra

11 Desember 2024   21:21 Diperbarui: 11 Desember 2024   21:18 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Louis Maniquet

Untukmu, sayangku

Putri kecil bergaun mungil

Sastrawan ulung menggulung dunia

Bersenjata buku dan pensil

Menulis takdir, membaca semesta

Di tanganmu, bintang tersungkur

cahayanya padam, terhempas akur

Matahari tertidur di ranjang malam

membiarkan gelap memeluk dalam

Langit terkubur di dasar duka

lenyap warna, terbungkam suara

Gunung tergusur, roboh tak berdaya

pada kuasa yang engkau punya

Sama saja antara sastramu dan semesta-Nya

Serupa, hanya berbeda kadarnya

Sastramu, tersusun atas pertalian kata

Sedang semesta-Nya, tersusun atas pertalian kita

Kalam Awam

Yogyakarta, 11 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun