Untukmu, sayangku
Putri kecil bergaun mungil
Sastrawan ulung menggulung dunia
Bersenjata buku dan pensil
Menulis takdir, membaca semesta
Di tanganmu, bintang tersungkur
cahayanya padam, terhempas akur
Matahari tertidur di ranjang malam
membiarkan gelap memeluk dalam
Langit terkubur di dasar duka
lenyap warna, terbungkam suara
Gunung tergusur, roboh tak berdaya
pada kuasa yang engkau punya
Sama saja antara sastramu dan semesta-Nya
Serupa, hanya berbeda kadarnya
Sastramu, tersusun atas pertalian kata
Sedang semesta-Nya, tersusun atas pertalian kita
Kalam Awam
Yogyakarta, 11 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H