Boneka itu,
bebek kuning bertudung merah jambu
dengan mulut datar dan alis menjulang
seolah dunia terlalu berat untuk ditopang
Ia nampak sedih,
tapi siapa yang tahu?
Boneka tak memiliki rasa
mungkin ia justru bahagia
dipeluk hangat olehku, erat penuh cinta
Aku?
Wajahku selalu penuh senyum
tertawa lepas di antara kerumunan
Aku menari di atas panggung kehidupan
membagi gembira pada semua mata di sekitaran
Tapi, jika mereka berani menyelam
menembus kulit senyum yang kuukir
mereka akan menemukan aku
sebuah ruang kosong tanpa gema
si hampa yang tak mengenal cinta
Boneka itu lucu
dan aku iri padanya
Ia diam, tak pernah berpura-pura kuat
tapi tetap menjadi pusat kasih sayangku
Aku, yang melukis kebahagiaan di wajah
hanya menjadi bingkai kosong
tanpa jiwa yang mengisi
Mungkin, boneka dan aku sama
berbagi kebisuan dalam cara yang berbeda
Namun ia,
telah menemukan rumah dalam pelukku,
sementara aku,
masih mencari ruang membagi pelikku
Kalam Awam
Yogyakarta, 19 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H