Adanya pandemi covid-19 menyebabkan mahasiswa UNISRI (Universitas Slamet Riyadi) harus melakukan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) secara individu dan dilakukan di desa masing- masing untuk mencegah penyebaran virus corona tentunya dengan menerapkan protokol keehatan yang ketat.
Covid- 19 memberikan dampak yang besar terutama di bidang perekonomian seperti banyaknya pekerja yang di PHK dan banyak kehilangan penghasilan.
Dalam rangka untuk melaksanakan salah satu program kerja  KKN di bidang ekonomi,saya Arjun Kurniawan  ( 21 ) Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi dan Melyana Tri Kurniawati (20) Mahasiswa UNISRI (Universitas Slamet Riyadi) dari program studi Manajemen peserta KKN "BALI NDESO" CEGAH COVID-19 mengadakan pelatihan pembuatan dan penjualan makanan khas Klaten serta penggunaan media sosial sebagai sarana promosi dan pemasaran produk Kepelan dan Ketan bakar di Dusun Tumpangsari, Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo,Kanupaten Klaten. Pada tanggal 19 Agustus 2020 dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Drs.Sumaryanto.MM.
Makanan tradisional pada zaman sekarang telah naik daun, kini ramai diburu oleh pasaran. Makanan tradisional saat ini mampu bersaing dengan makanan-makanan kekinian yang sedang hits di kalangan masyarakat.Â
Di indonesia sendiri memiliki kekayaan makanan tradisional yang sangat beragam dari masing-masing daerah. Kondisi saat ini sangat menguntungkan bagi masyarakat, mengingat potensi tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu peluang bisnis yang memberikan untung besar bagi para pelaku usaha. Maka dari itu, saya berinisiatif untuk pelatihan usaha makanan tradisional yaitu kepelan dan ketan bakar.
Kepel merupakan makanan khas Klaten yang mudah dibuat dan sangat diminati oleh berbagai kalangan masyarakat, mungkin makanan tersebut asing bagi masyarakat umum karna belum beredar luas dikalangan masyarakat. Pembuatannyapun juga cukup mudah tanpa memerlukan modal yang besar, sehingga masyarakat bisa dengan mudah membuat produk makanan tersebut.
Produk makanan yang selanjutnya adalah ketan bakar. Ketan merupakan salah satu jajanan asli indonesia dari zaman majapahit , keberadaan ketan yang melimpah berpotensi dijadikan berbagai macam olahan makanan, salah satunya ketan bakar yang merupakan inovasi produk olahan ketan. Di Dusun Tumpangsari masih banyak masyarakat yang belum mengetahui produk tersebut. Maraknya berbagai varian makanan kini mulai bermunculan meramaikan persaingan pasar.Â
Di tengah perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat yang semakin modern, banyak pelaku usaha makanan yang sengaja mengangkat kembali beragam menu tradisional, sehingga keberadaan makanan tradisional dapat diterima pasar dengan sangat baik. Seperti contoh produk kepel dan ketan bakar.
Setelah mengadakan pelatian produk makanan kepel dan ketan bakar selanjutnya saya juga membantu salah satu pelaku usaha umkm yang berjualan di desa Tumpangsari. Pelaku usaha tersebut berjualan aneka macam makanan yaitu roti bakar, sempol, burger, hotdog. Pelaku usaha tersebut dengan senang hati mempersilahkan saya untuk membantu membuat dan menjual makanan yang ada. Disana saya diajarkan bagaimana cara pembuatan makanan dari cara pengolahan sampai pengemasannya sampai penjualannya.
Dengan adanya pelatihan ini diusahakan bisa memperkenalkan dan memperluas produk makanan khas klaten yaitu kepelan dan ketan bakar keberbagai kalangan masyarakat umum. Kegiatan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kreativitas usaha, sehingga masyarakat Dusun Tumpangsari sanggup untuk meningkatkan dan mempertahankan  perekonomiannya.
Dalam pelaksanaan pelatihan ini tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan memakai masker. Dengan adanya pelatihan ini bisa menambah wawasan masyarakat untuk berwirausaha membuat produk yang mudah dan murah, namun memiliki nilai jual yang tinggi. Selain itu dilakukan pelatihan penggunaan media sosial sebagai sarana promosi dan pemasaran produk. Kegiatan ini mendapat dukungan dan respon positif dari pihak pelaku bisnis dan juga masyarakat dilingkungan sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI