Mohon tunggu...
KOMENS
KOMENS Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Komunitas Menulis di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Visi :Mengembangkan wadah Mahasiswa berprestasi di bidang karya tulis dan karangan bebas sesuai bakat yang di milikinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Halaman Pertama Refleksi Jedamu

4 Desember 2017   19:40 Diperbarui: 4 Desember 2017   19:43 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Bsmllaahrrahmaanrrahm "

"Fain Tauddu Ni'matallahi La Tukhsuuha"
Apabila Kamu Menghitung Nikmat Allah ( Yang Diberikan Kepadamu) Maka Engkau Tidak Akan Mampu (Karena Terlalu Banyak)

Sudah 3 semester berjalan mengenyam pendidikan di kampus rimba, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Beranjak semakin dewasa kita pun menyadari bahwa ternyata hidup manusia juga mengalami metamorforsis. Dari yang sebelumnya tidak bisa berjalan kini bisa berlari, dari yang sebelumnya mengeja ini  ba pak bu di kini sudah bisa beradu argumen. Ukuran tubuh dan pola pikir pun tumbuh mengikuti seiring dengan bertambahnya usia dari miliyaran manusia yang mengenyam pendidikan hingga jenjang mahasiswa. maka waktunya kita merefleksi diri.

Refleksi diri - Dalam hidup, tentu kita akan berjumpa dengan fase-fase yang tidak mengenakkan. Mungkin Disaat saturasi dirasakan seperti galau, dilema, jenuh atau apapun itu yang merenggut senyummu. Perasaan lelah menghampiri, membuat harimu tidak begitu kau nikmati.  berbagai pikiran negatif mulai menginfeksi kepala. Ingin rasanya menghilang sekejap saja, menghindari masalah-masalah yang belum terselesaikan.

Namun saat terbangun, kau akan sadar. Bahwasanya semuanya hanya sementara. Tak ada yang betul-betul abadi meski beberapa hal yang tak diharapkan (mungkin) akan bertahan cukup lama. Segala hal sudah diatur sadarilah bahwa Allah lah yang mengatur segala sesuatu dalam setiap detailnya.

Masing-masing memiliki jatah waktu. Ada masanya untuk berlangsung dan berakhir. Sedih, kecewa dan setumpuk perasaan ada untuk dirasakan.

Maka mari berhenti sejenak. Nikmati jeda dan mulailah meresapi setiap makna dari banyak peristiwa yang telah kita lalui. Mungkin dirimu tengah menjadi sawah kering yang butuh air. Mengambil jeda sejenak adalah serupa menurunkan hujan bagi sawah yang membutuhkan air untuk tetap tumbuh dan bertahan.

Maka diamlah dan nikmati episode heningmu dalam jeda.

Berikan ruang untuk merasakan setitik bahagia dibalik resah. Sebentar saja, hanya mengistirahatkan hati dan pikiran. Untuk kemudian kembali bangkit, mengumpulkan semangat dan mengembalikan senyummu. Maka mari menikmati jeda dan teguhkan hatimu. Syukuri hidupmu dan jangan lupa bahwa sejatinya, hidup manusia di bawah langit amatlah singkat.

Allh Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. [Al-Baqarah/2:152]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun