Debat capres tidak ada gunanya? ya, seperti judul yang saya tuliskan diatas, tidak ada gunanya untuk siapa? untuk mereka yang sudah menentukan pilihan terhadap salah satu capres tertentu. Karena apapun yang diucapkan oleh capres pilihannya pasti akan dibenarkan, dicarikan sejuta argumentasi supaya tidak salah. Karena apa? mungkin semacam tertutupnya mata hati dan telinga karena terlanjur terjebak pada loyalitas buta.
Saya sendiri adalah seorang pemilih yang masih belum menentukan pilihan, dan arena debat capres sangat bermanfaat dan berguna untuk saya. Supaya saya dapat lebih meyakinkan hati untuk menentukan pilihan, berdasarkan pemaparan visi misi, attitude, bahasa tubuh dan masih banyak lagi yang bisa didapat di arena debat capres, tapi sekali lagi hanya untuk pemilih yang belum menentukan pilihan.
Menurut saya, paling tidak ada beberapa point yang harus dibandingkan sebelum menentukan pilihan, antara lain ;
1. Visi dan Misi dalam semua bidang
2. Ketegasan
3. Kemandirian
4. Kemampuan Berbicara
5. Konsistensi/komitmen dalam menyelesaikan masalah bangsa
6. Kelayakan dalam hubungan internasional
7. Keikhlasan
8. Sikap terhadap lawan politik
9. Bukti kerja nyata
10. Kerendahan hati (ini juga menurut saya penting)
dan tentunya masih banyak lagi aspek-aspek yang perlu di bandingkan.
Dan setelah acara debat capres II, saya yang sebelumya lebih condong (belum menentukan) ke arah Jokowi-JK, menjadi semakin ragu dengan sikap kepemimpinan beliau. Dan jujur saja, kalau mau mengabaikan isu pelanggaran HAM yang pernah dilakukan pak Prabowo, tidak ada alasan untuk tidak memilih pasangan Prabowo-Hatta.
Jadi kesimpulannya saya memilih siapa? saya masih belum menentukan pilihan. Bagaimana dengan anda?
Apapun pilihan kita, marilah kita buka mata hati kita dan memilih dengan cerdas untuk Indonesia, jangan terjebak loyalitas buta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H