Mohon tunggu...
Arjun SuryaAlAsyari
Arjun SuryaAlAsyari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Saya Arjun Hobi berolahraga dan bermusik juga suka dalam berkegiatan sosial dah travelling juga minat akan hacking alam, menonton film dll "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian". - Pramoedya Ananta Toer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tren Fashion Jeans, Menjadi Magis dalam Budaya Populer di Indonesia

7 Januari 2022   15:17 Diperbarui: 11 November 2022   01:52 3117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Berbagai Merk dalam Bahan Jeans via kompas.com)

Sebuah Trend dalam berpakaian di dunia selalui berubah-ubah, terutama juga bagi masyrakat  Indonesia. trend merupakan sebuah istilah untuk sebuah hal yang di bicarakan oleh orang banyak mengenai hal yang terjadi, sebuah sesuatu yang bisa berupa barang atau benda yang menjadi pusat pembicaraan bisa pusat perhatian atau sering sekali digunakan. 

Mengenai hal ini Trend akan Fashion Jeans menjadi sebuah trend  budaya popular bagi masyarakat Indonesia yang selalu Hits, Melekat dan tidak luntur oleh waktu.

Popularitas Jeans memang sudah tidak diragukan lagi di dunia, sebuah penemuan yang sangat panjang dan berpengaruh pada dunia fashion hingga saat ini.

Itu ditemukan dan di buat oleh seorang tokoh bernama Levi Strauss pria asal jerman yang mengembangan celana jeans ini di San Fransisco, Amerika serikat pada tahun 1872, menjadi sebuah awalan sejarah yang panjang untuk kain celana Jeans  yang terkenal dan mendunia.

Celana jeans awalnya hanya digunakan oleh para penambang emas karena bahannya yang tahan lama dan tidak mudah sobek baru kemudian dikenal luas oleh masyarakat terutama setelah perang Dunia ke dua dan dijadikan sebagai pakaian yang modern hingga sekarang (Downey, 2014).

Kain jeans ialah sebuah kain yang terbuat dari bahan alam yaitu kapas atau dikenal dengan sebutan katun ( cotton ). Kain ini dibuat dari serat kapas yang kasar kemudian ditenun secara diagonal menggunakan tambahan bahan tertentu. 

Maka dari itu banyak alasan mengenai keunggulan kain jeans ini untuk digunakan seperti bahanya yang tidak mudah rusak dan tahan lama,model yang beragam dan fleksibel maka banyak orang di dunia terkhusus Indonesia yang memakai celana jeans ini pada hampir segala kondisi dan situasi yang dilakukan.

Maka dari itu untuk mendukung sebuah penampilan diri tentunya celana menjadi sebuah kepercayaan diri bagi seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas keseharianya.

Dengan celana jeans menjadi pilihan untuk mendukung penampilan diri dengan bahan dan warna yang menarik dipandang. kemudian jeans sendiri penggunaanya dapat kita temui hampir di semua generasi, tanpa memandang kalangan, baik pria maupun wanita dapat memakainya dari anak-anak hingga orang tua.

Dengan berbagai kelebihan dan manfaat yang disajikan yang banyak kelebihanya daripada bahan kain lainya,dan kemudahan dalam membeli bahan jeans ini menjadikan jeans sebuah fashion yang fleksibel di gunakan baik motif usia apapun panjang atau pendek, berbagai model dan motif yang di produksikan menjadikan jeans  dapat memberikan rasa nyaman para penggunanya.

Industri jeans sendiri mulai masuk di Indonesia sekitar tahun 90-an (Sundari, 2013).

Dengan sudah berbagai banyaknya sebuah pertokoan mulai dari mall hingga pasar tradisional , para pedagang kaki lima juga  menjual bahan jeans yang begitu beragam dan banyak jenisnya dan pilihanya yang mengikuti perkembangan zaman.bahan jeans sendiri selalu menampilkan model terbaru atau warna yang berbeda dalam inovasi yang diberikan untuk menarik konsumenya. 

Tidak hanya berbentuk celana, jeans juga dibuat sebagai jaket, topi hingga dompet. Maka tidak heran selalu menjadi pilihan utama bagi masyrakat Indonesia yang awalnya hanya sebatas kebutuhan sekunder saat ini sudah menjdai kebutuhan primer dalam fashion celana jeans untuk berpakaian.

Jeans atau yang biasa disebut denim merupakan jenis kain yang sama. Perbedaannya hanyalah pada jenis benangnya. Jeans merupakan gabungan satu jenis benang yang memiliki warna yang sama. Sedangkan denim merupakan gabungan dua jenis benang yang memiliki warna yang sama. (Devin,2019)

Dengan bahan yang di inovasikan dengan berbagai bahan lainnya banyak nama yang juga menggambarkan bahan jenas sendiri dari denim, levis,cardinal dan lainnya yang semua bahanya yaitu dasar jeans yang di inovasikan dari atas hingga bawah untuk trend fashion saat ini. 

Dengan memainkan berbagai warna corak dan motif yang menarik dan berbeda perkembangan bahan jeans sendiri begitu pesat untuk penggunanya.

Jeans sebagai mode berpakaian dalam budaya populer atau budaya massa diproduksi secara eksklusif menggunakan simbol-simbol kelas sosial, sehingga terkesan diperuntukkan kepada masyarakat modern yang homogen, terbatas, dan tertutup. 

Namun, sebenarnya, budaya massa yang eksklusif ini terbuka untuk siapa saja yang ingin menikmatinya. Syarat utama dari eksklusifitas budaya massa ini adalah keterbukaan dan kesediaan terlibat dalam perubahan budaya secara massal (Bungin, 2014).

Kemudian Masyarakat Indonesia sendiri dikenal akan jiwa konsumtif dengan sumber daya manusia yang melimpah mendorong sebuah industri dari fashion Jeans ini juga selalu meningkat akan kebutuhanya dan memang sudah terbukti akan kualitasnya, maka tidak heran Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar dalam pemsaran fashion jeans di dunia.

Apabila fashion jeans juga dapat meningkatkan sebuah kepercayaan diri penggunanya dengan manfaat prsikis seseorang juga dapat menjadi hal yang menjanjikan dengan fashion yang selalu terbaru di gunakan.

Maka tidak heran kalau ingin tampil kekinian harus menggunakan fashion bahan jenas maupun juga pada konteks modernisasi, seksualitas ekonomi dan lain sebagainya.

Michel Foucault, namun penggunaan jeans yang sangat massif di negara dunia ketiga tidak bisa kita lepaskan dari aspek modernitas yang saat ini menggambarkan realitas dunia yang samakin akseleratif dengan intensitas mobilitas yang sangat tinggi. (Foucault dalam Martono, 2014 ).

Maka dari itu dengan bahan yang sudah berkualitas Limbah dari kain jeans Ini juga dapat dimanfaatkan dengan ide-ide kreatif menjadi barang daur ulang yang bernilai, seperti sandal,tas,tiker, bantal dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka

https://media.neliti.com/media/publications/241871-eksplorasi-denim-dengan-teknik-destrukti-5ba88cbf.pdf

http://e-journal.uajy.ac.id/8626/2/1BL01195.pdf

https://kumparan.com/potongan-nostalgia/sejarah-celana-jeans-1ubE8202hY7/full

Bungin, Burhan. 2014. Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat). Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.

Martono, Nanang. 2014. Sosiologi Perubahan Sosial (Perspektif Klasik, Modern, Posmodern dan Poskolonial) : Edisi Revisi. Jakarta : Rajawali Pers

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun