Mohon tunggu...
Aris Pradana
Aris Pradana Mohon Tunggu... -

Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Memiliki ketertarikan pada dunia telco, energi, seni, dan sepakbola. Menghabiskan banyak waktu di tengah laut. Mencintai Indonesia. Admin akun twitter dan ig @arizpradana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Selamat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional

12 Agustus 2011   05:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:52 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di seluruh dunia ada 3 standar televisi digital yaitu DTV (Digital Television, standar di USA), DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial, standar di Eropa) dan ISDB-T (Integrated Services Digital Broadcasting Terrestrial, standar di Jepang). Lalu China di tahun 2006 mengembangkan DMB-T/H sebagai standar mereka.

Saya memang bukan ahli di bidang telekomunikasi multimedia ataupun sejenisnya, bahkan masih sangat awam dan butuh ilmu yang jauh jauh lebih banyak. Namun jika kita perhatikan, dua negara Asia terakhir ini mereka begitu nekat (lebih tepatnya berani dan taktis). Terlepas dari kecakapan mereka dalam teknologi (yang memang lebih unggul dari negara asia lain), ada dua sisi lain yang bisa coba kita simpulkan dan semoga ini menggugah kaum muda (yang katanya "Iron Stock" atau generasi penerus).

Pertama, mereka (Jepang dan China) seakan memberikan ruang lebar bahkan luas agar rakyat (dalam hal ini para ilmuwan dan kaum cerdik cendikia) di negerinya untuk berkembang dan berdedikasi kepada bangsanya dengan membuat standar TV Digital buatan negeri mereka sendiri. Tidak bisa dipungkiri, mereka memang mengadopsi dan mengembangkan berdasarkan dua standar besar yang telah ada, namun mereka seakan tidak mau mengekor mainstream.

Sehingga nantinya bisa dengan bangga rakyat Jepang dan rakyat China berkata,"kami memakai teknologi yang diciptakan dan dibangun oleh bangsa kami sendiri!"

Kedua, aspek ekonomi yang sangat memengaruhi maju tidaknya sebuah negara.

Penjelasannya?

Dengan menciptakan teknologi dan standar sendiri, (jangka pendeknya) mereka berhasil memproteksi bangsanya dari "incaran" negara lain. Karena otomatis Eropa dan Amerika tidak bisa masuk "berjualan" di negeri mereka karena memang standar dan teknologi mereka berbeda.

Dengan begitu, mereka tidak perlu khawatir uangnya akan "lari" dari kantong negeri mereka karena praktis uang akan berputar dalam negeri yg artinya perekonomian mereka terjaga (saya tidak paham apa kata yg tepat dalam dunia ekenomi untuk kondisi ini).

Sedangkan jangka panjangnya, mereka telah menciptakan pasar sendiri. Dengan standar dan teknologi yg mereka kembangkan ini mereka justru bisa "mencaplok" negara lain yg "tidak mampu terjamah" oleh Amerika dan Eropa. Jika ini berhasil, mereka justru dapat melakukan ekspansi pasar yang luar biasa, karena kita paham bahwa teknologi adalah komoditi yg mahal dan selalu berkembang, sehingga sangat menjanjikan di masa mendatang.

Seorang dosen pernah berkata,"Sekarang ini teknologi diciptakan untuk dapat bertahan dalam kurun waktu tidak lebih dari lima tahun. Mengapa? Tentu selain persaingan dan perkembangan inovasi, faktor ekonomi menjadi landasan utama. Dimana perilaku konsumen dunia adalah berlomba-lomba menginginkan teknologi baru, up to date, dan semakin memanjakan, yang notabene selalu lebih mahal. Sehingga dollar yg masuk di kantong produsen teknologi semakin tebal."

Tidak percaya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun