Semua hal itu terkait pada kualitas pola asuh anak. Ketersediaan pangan tingkat rumah tangga, perilaku atau asuhan ibu dan anak, dan pelayanan kesehatan dan lingkungan dipengaruhi oleh masalah utama berupa kemiskinan, pendidikan rendah, ketersediaan pangan, dan kesempatan kerja. Keseluruhan dari penyebab masalah gizi tersebut dipengaruhi oleh masalah dasar yaitu krisis politik dan ekonomi.
Saat ini, di Desa Ranupani terdapat 4/104 balita anak stunting yang terbagi di dua dusun yaitu 2 anak di Dusun Besaran dan 2 anak di Dusun Sidodadi.Â
Salah satu faktornya diakibatkan oleh lahir prematur karena kurang mengonsumsi protein hewani seperti ikan, daging, telur, dan lain sebagainya, mereka cenderung hanya suka mengonsumsi sayur dan buah, para ibu hamil akan merasa mual dan mumtah ketika mengonsumsi ikan sehingga perlu dibiasakan mengonsumsi produk sekunder makanan yang mengandung protein hewani atau turunannya. Selain itu, diberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berupa biskuit dan susu yang dikhususkan untuk balita
"Ibu-ibu Desa Ranupani lebih meningkatkan lagi makan-makanan yang bergizi, lebih rutin mengonsumsi tablet tambah darah, rutin periksa ke bidan setempat, dan USG minimal satu kali selama masa kehamilan supaya dapat terdeteksi jikalau terdapat kelainan pada bayi dn dapat dilakakuan upaya pencegahan dan pengendaliannya" Tutur Ibu Dwi Fitrianingrum selaku Perwakilan PPD (Petugas Pelaksana Desa).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H