Mohon tunggu...
Ananda Rizki Amellia
Ananda Rizki Amellia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

live life to the fullest

Selanjutnya

Tutup

Film

Kisah Ainun Muda di Film Habibie & Ainun 3

19 Maret 2023   14:35 Diperbarui: 19 Maret 2023   14:43 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu, saat saya sedang berbincang dengan teman saya Elpira Pebrian, Elpira memberitahu kepada saya tentang salah satu genre film favoritnya, yaitu komedi dan romantis. Menurutnya, menonton film romantis membuat perasaan dan suasana hatinya senang karena ia juga dapat merasakan rasa jatuh cinta dan kebahagiaan yang sedang dirasakan para tokoh. Setelah berbincang lebih dalam, Elpira mengatakan bahwa film romantis favoritnya adalah Habibie dan Ainun 3. Berkatnya, saya menjadi tertarik untuk me-review film Habibie dan Ainun 3.

Habibie dan Ainun 3 merupakan film ketiga dari seri Habibie dan Ainun yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo, ditulis oleh Ifan Ismail, dan diproduseri oleh Manoj Punjabi. Film ini tayang pada tahun 2019. Habibie dan Ainun 3 diperankan oleh Maudy Ayunda, Reza Rahadian, Jefri Nichol, dan lainnya.

Film ini menceritakan tentang perjalanan hidup Hasri Ainun Besari muda mengejar cita-citanya. Film diawali dengan berkumpulnya anak dan cucu-cucu Habibie yang ingin diceritakan tentang eyang putrinya. Akhirnya Habibie pun mulai menceritakan tentang betapa cantik, baik, dan pintarnya Ainun muda. Ainun juga sangat pekerja keras dan bertekad kuat, ditunjukkan ketika dirinya sangat ingin melanjutkan pendidikan ke jurusan kedokteran Universitas Indonesia. Padahal waktu itu, stigma masyarakat tentang wanita untuk tidak usah melanjutkan pendidikan tinggi sangat kental, tetapi dengan berani Ainun tetap ingin menjadi dokter.

Ainun akhirnya diterima di kedokteran Universitas Indonesia. Ia bertemu beberapa temannya di Fakultas Kedokteran. Saat itu, kegiatan ospek yang diikuti Ainun terjadi perpeloncoan dan senioritas, beberapa temannya diperlakukan tidak baik oleh kakak kelasnya. Ainun pun dengan berani membela temannya walau akhirnya dirinya juga terkena hukuman dan diperlakukan tidak baik oleh kakak kelasnya. Sejak saat itu, Ainun menjadi perbincangan hingga terbentuk klub penggemar Ainun. Ada satu sosok laki-laki yang berani mendekati Ainun, ia bernama Ahmad. Ahmad merupakan mahasiswa fakultas hukum.

Di masa kuliahnya, Ainun merupakan sosok yang sangat berjiwa kemanusiaan tinggi. Ainun menjadi satu-satunya mahasiswa yang tidak mual saat praktek menggunakan kadaver, bahkan Ainun dapat menjawab pertanyaan yang dilontarkan dosennya. Ainun juga banyak membantu sesama, ia membantu seorang ibu yang kesulitan untuk membeli obat untuk ketiga anaknya. Ainun juga memberikan pertolongan pertama kepada anak dan ayah yang terluka akibat wahana komidi putar yang rusak. Tetapi naas, sang anak tidak bisa diselamatkan, Ainun sangat sedih karena merasa gagal untuk menyelamatkan sang anak. Dosennya pun langsung menenangkan, bahwa manusia bahkan dokter sendiripun tidak bisa menolak takdir tuhan.

Ainun berhasil menjadi lulusan terbaik. Ia ditunjuk untuk berpidato tentang emansipasi wanita dan nasionalisme. Salah satu kutipan dari pidato tersebut, yakni "Saya, kita semua, akan menjadi bagian dari bakti itu (untuk bangkit, berdikari, dan menjadi masyarakat yang sejahtera".

Setelah saya me-review film ini, saya teringat ucapan Elpira mengapa ia menyukai film ini. Benar katanya, film ini memberi banyak pelajaran hidup yang bisa diambil, contohnya ketika ketika ingin mencapai cita-cita pasti akan banyak menghadapi tantangan dan dibutuhkan perjuangan yang besar. Kita harus percaya diri dengan potensi yang dimiliki dan jangan dengarkan kata orang lain yang hanya membuat kita down. Film ini juga menjelaskan bahwa wanita juga dapat bersekolah tinggi dan wanita dapat bermimpi tinggi untuk mencapai cita-citanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun