Mohon tunggu...
Arizka Rizal Prayoga
Arizka Rizal Prayoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Saya merupakan penulis amatir yang berusaha menyajikan berbagai macam topik untuk kesenangan para pembaca yang sedang mencari informasi-informasi random

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ryzen 5 5600, Si Raja Budget Rekomendasi Terkini

13 September 2023   21:43 Diperbarui: 13 September 2023   22:34 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 2 hingga 3 tahun belakangan menjadi tahun-tahun persaingan yang amat ketat bagi pasar komponen private computer (PC). Salah satunya perang dagang dan perang fans antara 2 raksasa besar perusahaan produksi procie PC, yaitu Intel vs AMD. Kedua raksasa ini berusaha memberikan produk terbaik di pasaran-pasaran yang ada. dimana di tahun periode akhir 2019 akhir dan disusul dengan AMD merelease procie seri 5000annya pada periode akhir 2020an, yang mana hingga kini Intel telah merelease generasi ke-13 dan AMD dengan generasi ke 7000nya.

Yang perlu disoroti kini ialah, banyak orang atau user entry class memerlukan sebuah procie yang murah serta ekonomis, dapat diandalkan, dan tentu tidak perlu melakukan update atau membeli procie terbaru agar tidak ketinggalan teknologi yang signifikan. Beberapa hal diatas tentu sudah dimiliki dan sudah bisa dilihat dari kedua raksasa tersebut tentu memiliki seri procie yang bisa dibandingkan.

Salah satu rekomendasi berdasarkan pengalaman saya sebagai seseorang yang pernah menjadi entry class user, saya memandang bahwa kubu merah atau AMD lebih dimenangkan disini, karena apa? Tentu karena dengan uang yang lebih kecil atau sedikit dari kebanyakan procie yang ditawarkan intel, meskipun pada kelas akhir atau High end tentu Intel generasi terbaru memenangkan pertandingan ini dengan baik. Tapi bukan hal itu yang akan kita bahas saat ini.

AMD Ryzen 5 5600 series yang digadang-gadang menjadi raja pasar procie kelas bawah dan menengah oleh AMD tentu telah melakukan apa yang diharapkan oleh mereka. Chipset socket yang bisa tahan lama tentu, nyatanya socket AM4 milik AMD sudah bertahan lebih dari 5 tahun hingga kemarin tahun 2022 akhir, karena pada bulan tersebut muncul socket AM5 milik AMD yang tanda awal munculnya seri dan generasi baru procie dari AMD. Faktor kedua kinerja Multicore yang hebat dibandingkan oleh kubu biru disebelah meski pada single core seperti biasa kubu merah kalah, meski kalah dengan single core Ryzen 5 5600 series memiliki keunggulan pada multi core yang membuatnya menjadi procie tangguh dalam dan berhadapan dengan game yang sering dijadikan alasan para pengguna user kelas bawah menengah. 

Selain banyak dipergunakan untuk gaming section, Ryzen juga terhitung tangguh dan bisa diandalkan untuk dipergunakan editing produktif pada kelas menengah kebawah dan bukan editing yang amat begitu rumit. Keitka anda menggunakan procie seri Ryzen 5 5600 ini memerlukan TDP yang kecil sehingga anda tidak perlu khawatir mengenai tegangan listirk dan penggunaan listrik dirumah serta tenaga dari PSU yang harus digunakan karena hanya dengan menginstal PSU sebesar 500 watt sudah lebih dari cukup untuk mengendalikan monster kecil satu ini. Faktor berikutnya yang membuat saya merekomendasikan AMD Ryzen 5 5600 ini adalah murah, di pasaran Indonesia sendiri hanya berkisaran 1.8 - 2.2 juta di toko online dan untuk lawan procienya Intel I5 12400 memiliki harga yang hampir meyentuh di angka 3 juta kurang 200 ribu.

Jadi, kesimpulan dari opini saya yang bisa untuk pertimbangan para pembaca sekalian adalah sebagai berikut ini, bagi kalian yang memiliki budget sedang-sedang saja maka ambilah procie AMD Ryzen 5 5600 ini, karena selain murah dari kompetitornya, memiliki kinerja multi core yang bagus dan dapat diandalkan dalam seksi dunia per game an. 

Bukan hanya game saja procie ini juga bisa melibas kegiatan produktif anda yang berkisar seperti desain ringan editing ringan bukan seperti penggunaan blender, auto cad, atau bahkan editing adobe after effect, dan terakhir yang menjadi kelebihan procie ini dari kompetitor tentu saja dia adalah procie terakhir dari pengguna socket AM4 yang berarti dia bisa memaksimalkan dan menggunakan semua fitur yang tertanam dan update yang akan diberikan kedepan dari AM kepada kita para user.

Sekian terima kasih review saya dan rekomendasi saya bagi kalian para pembaca yang membutuhkan informasi kedepannya, silahkan berikan like dan comment dibawah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun