Mohon tunggu...
Arizal Utama
Arizal Utama Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ARIZAL UTAMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyerusuri jejak kemalikussalehan dengan implementasikan Lima pilar dalam menentukan mahasiswa menuju kehidupan muliah dan beradaban

7 Desember 2024   17:44 Diperbarui: 8 Desember 2024   17:34 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MUSIUM MENGENANG peninggalan SAMUDERA PASAI yang terletak di Desa Beuringin, Kabupaten Aceh Utara, Nangroe Aceh Darussalam ( sumber foto : penulis )

rekam jejak kemalikulsalehan : dengan mengimplementasikan lima pilar dalam menentukan mahasiswa menuju kehidupan muliah dan beradaban

kampus universitas malikulsaleh adalah nama yang di ambil dari raja pertama samudera pasai yaitu sultan malikul saleh. selain itu universitas malikulsaleh mempunyai matakuliah kemalikussalehan, matakuliah kemalikussalehan adalah matakuliah pembentukan karakter dan akademik di universitas malikussaleh. matakuliah ini merupakan suatu usaha yang dapat di lakukan untuk mahasiswa agar dapat membangun karakter pribadi dan akhlah mulia sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. dengan ada nya matakuliah kemalikussalehan ini mahasiswa juga dapat mengetahui islam masuk ke nusantara sampai menyebarluaskan islam di nusantara. selain itu kemalikulsalehan ada beberapa fungsi yaitu

1. Untuk mengembangkan potensi hakiki dalam jiwa insani sehingga menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik dengan nilai-nilai ilahiyah.

2. Untuk membangun dan memperkuat perilaku masyarakat dan maha siswa yang multikultur dengan penciptanya.

3. Untuk membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif, tangguh dengan berbagai cobaan dalam hubungan kemasyarakatan baik nasional maupun internasional.
 - musium yang banyak peninggalan samudera pasai yang penuh dengan sejarah

kunjuan ke musium samudera pasai
> Musium islam samudera Pasai

MUSIUM MENGENANG peninggalan SAMUDERA PASAI yang terletak di Desa Beuringin, Kabupaten Aceh Utara, Nangroe Aceh Darussalam ( sumber foto : penulis )
MUSIUM MENGENANG peninggalan SAMUDERA PASAI yang terletak di Desa Beuringin, Kabupaten Aceh Utara, Nangroe Aceh Darussalam ( sumber foto : penulis )
Museum Samudra Pasai terdapat di Desa Beuringen, kecamatan Samudera, museum ini memamerkan hasil koleksi sekitaran 250 benda yang bersejarah pada masa Kerajaan Samudera Pasai. Museum ini dibangun secara bertahap dari tahun 2011 hingga 2016 dengan menggunakan Dana Otonomi Khusus Kabupaten Aceh Utara, musium ini sudah mulai difungsikan sejak bulan Juni tahun 2017.
di musium ini banyak peninggalan samudera pasai yang bersejarang mulainya islam masuk ke nusantara contohnya beberapa foto peninggalan samudera pasai di bawah yaitu

1. senjatannya

contoh foto senjata tradisional peninggalan samudera pasai  (sumber foto : penulis)
contoh foto senjata tradisional peninggalan samudera pasai  (sumber foto : penulis)

contoh foto senjata tradisional peninggalan samudera pasai  (sumber foto : penulis)
contoh foto senjata tradisional peninggalan samudera pasai  (sumber foto : penulis)

contoh foto senjata tradisional peninggalan samudera pasai  (sumber foto : penulis)
contoh foto senjata tradisional peninggalan samudera pasai  (sumber foto : penulis)
2. kitab peninggalan samudera pasai

contoh salah satu  gambar kitab peninggalan samudera pasai (sumber penulis)
contoh salah satu  gambar kitab peninggalan samudera pasai (sumber penulis)

3. alat musiknya peninggalan samudera pasai

contoh salah satu foto alat musik peninggalan samudera pasai ( sumber foto : penulis)
contoh salah satu foto alat musik peninggalan samudera pasai ( sumber foto : penulis)

4. Dirham

contoh salah satu foto kuningan emas peninggalan samudera pasai ( sumber foto : penulis)
contoh salah satu foto kuningan emas peninggalan samudera pasai ( sumber foto : penulis)

5. Struktur peninggalan dari samudera pasai

contoh foto struktur peninggalan dari samudera pasai (sumber foto : penulis)
contoh foto struktur peninggalan dari samudera pasai (sumber foto : penulis)

-menuju kehidupan yang Mulia dan Beradab

Kemalikussalehan adalah konsep yang merujuk pada kesalehan yang mendalam, mencakup harmoni antara dimensi spiritual, intelektual, dan sosial. Bagi mahasiswa, perjalanan menuju kehidupan yang mulia dan beradab dapat diwujudkan melalui pengimplementasian lima pilar kemalikussalehan yang menuntun pada pengembangan karakter unggul.

konsep kemalikussalehan dalam tradisi Islam mengandung makna yang dalam, yakni kehidupan yang mulia, tidak hanya dalam hubungan individu dengan Tuhan, tetapi juga dalam hubungan sosial antar manusia. Prinsip ini mengajarkan bahwa kesalehan seseorang harus terwujud dalam tindakan sosial yang membawa kebaikan bagi masyarakat. Untuk mewujudkan kehidupan yang mulia ini, penerapan lima pilar utama yaitu religius, akademis, Transformatif ,Berwawasan Global  dan Cinta Damai merupakan landasan yang sangat penting.

1. religius Landasan Spiritual yang Kokoh

Keyakinan agama yang kuat terhadap Tuhan merupakan pilar pertama yang harus ada untuk mencapai kehidupan yang mulia. Namun agama tidak hanya sebatas ibadah pribadi seperti salat atau puasa, namun juga mencakup perilaku sosial yang mencerminkan nilai-nilai Islam yang tinggi. Contoh penerapan pilar ini adalah lingkungan Universitas Malikussalehan yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga ilmu agama dan keimanan, seperti kegiatan Kemalikulsalehan membaca Al-Quran saat live instruction. Nilai-nilai utama dalam Urusan Agama Etis Karima bahwa segala tindakan dalam dunia akademis Unimal dilandasi oleh keimanan, ilmu dan ibadah harus ditanamkan dan dikembangkan dalam setiap kehidupan.

a. Iman

Secara harafiah iman berasal dari bahasa Arab amana yang berarti keimanan (iman) dan keimanan (iman). Iman juga berarti kepercayaan (mengenai agama), keyakinan yang teguh kepada Allah, ketabahan dan ketabahan hati Al-Quran) Demikian pula dalam hadis Nabi SAW, iman secara harafiah berarti keyakinan akan adanya Allah, Pencipta Yang Maha Besar, Yang Maha Esa. Sang Pemberi, Pemelihara, Pelindung, Yang Maha Perkasa dan segala sifat agung lainnya kemudian beriman akan adanya Malaikat, yang selalu menaati segala perintah-Nya, tidak pernah durhaka kepada-Nya, dan dengan setia menjalankan tugas-tugas tertentu, seperti: Menyampaikan wahyu Allah (Jibril), pengatur penghidupan (Mikail), pemberi tanda-tanda akhir dunia (Israfil), pencatatan tingkah laku manusia (Roqib dan Atid),menjemput nyawa manusia pada saat ajal tiba (Izrail), menginterogasi manusia di dalam kubur.

b. Ilmu

alam Islam, ilmu pengetahuan menempati posisi dan peranan strategis yang sangat penting. Ada banyak ayat dalam Al-Qur'an dan Hadits yang menekankan perlunya umat Islam memperoleh ilmu pengetahuan. Fungsi Adam sebagai Khalifah ditandai dengan ajaran ilmu dari Allah (asma kullaha), yang menjadikan Adam layak mendapat nikmat para malaikat. Allah juga menjanjikan derajat yang lebih tinggi bagi orang-orang yang beriman dan berilmu.

c. Taqwa

Pertanyaan tentang kesalehan selalu menjadi pertanyaan yang unik dan menarik. Takwa merupakan modal utama setiap muslim dan jaminan terbaik bagi kebahagiaan dan keamanan manusia, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Taqwa meliputi seluruh gerak manusia, meliputi gerak hati, gerak pikiran, dan gerak anggota badan. Taqwa mengatur kehidupan, tenaga dan efisiensi seluruh tindakan manusia. Hal ini harus diterapkan pada seluruh aspek dan aspek kehidupan, baik pribadi maupun sosial. 


2. Akademis  Pendidikan sebagai Cahaya Kehidupan

Menekankan pentingnya pendidikan dalam membangun masyarakat maju. Pendidikan memperluas pikiran, mengembangkan keterampilan dan menanamkan rasa ingin tahu yang mendorong inovasi. Dengan menanamkan semangat belajar sepanjang hayat, masyarakat dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Pilar ini juga menanamkan budaya literasi yang mendukung pengambilan keputusan yang terinformasi dan berorientasi masa depan. Ibarat lembaga pendidikan yang lahir dari kepercayaan bangsa, Universitas Malikusale berkomitmen untuk selalu menghasilkan lulusan yang berprestasi dan menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal yang multikultural. Orang unggul berkaitan dengan jiwa akademis, yaitu orang yang senantiasa menciptakan hal atau penemuan baru, inovatif dan kreatif.

3. Transformatif: Perubahan yang Bermakna

Transformasi adalah kunci untuk melakukan perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat. Pilar Perubahan mendorong setiap orang untuk menjadi agen perubahan baik dalam skala kecil maupun besar. Dengan semangat perubahan, masyarakat tidak hanya pasif menerima status quo, namun juga proaktif mencari solusi untuk mengatasi berbagai persoalan. Pilar ini mencakup kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, berpikir kritis, dan berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat. Samudra Pasai merupakan pusat peradaban Islam di Asia Tenggara dan kerajaan pertama yang berupaya memenuhi perintah Tuhan dalam Al-Qur'an dengan menggunakan "al-sultan" dalam mata uangnya, dirham, yang terbuat dari emas. Dirham tertua Kerajaan Samudra Pasay dikeluarkan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik Zahir

4. Berwawasan Global: Membuka Diri pada Dunia

Di era globalisasi, memiliki wawasan global merupakan syarat mutlak yang tidak bisa diabaikan. Pilar ini menekankan pentingnya pemahaman antar budaya, toleransi dan keterbukaan terhadap ide-ide baru. Dengan memperluas wawasan mereka, masyarakat dapat belajar dari keberagaman dunia, memperkaya pengalaman mereka, dan berkolaborasi untuk menciptakan solusi inovatif terhadap tantangan global. Memiliki perspektif global juga berarti terlibat secara aktif dalam isu-isu global seperti perdamaian, lingkungan hidup, dan keadilan sosial. Sultan Malik Saleh adalah raja yang terbuka dan berpikiran global. Proses globalisasi menjadi tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu negara. Globalisasi yang diusung Sultan Malikusal terlihat pada aktivitas dakwah dan aktivitas perdagangan dengan berbagai kerajaan dalam dan luar negeri. 

5.  Cinta Damai: Harmoni dalam Kebersamaan

Sebagai bagian dari masyarakat yang beragam, mahasiswa perlu menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian. Pilar ini mendorong mahasiswa untuk bersikap toleran, menghormati perbedaan, dan berkontribusi dalam menciptakan harmoni di tengah masyarakat.Misalnya, mahasiswa yang mengadakan dialog antaragama atau kegiatan budaya lintas suku menunjukkan bagaimana cinta damai dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.


Studi kasus dan Tantangan: dalam mengimplementasi Lima Pilar dalam Menggali Jejak Kemalikussalehan di Universitas Malikussaleh

Universitas Marikusaleh (Unimal) Aceh dikenal sebagai lembaga pendidikan yang menunjang pengembangan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai keagamaan yang mendalam. Penyelenggaraan lima pilar utama pendidikan Unimal bertujuan untuk membimbing mahasiswa menuju kehidupan yang berakhlak mulia dan beradab. Contoh implementasi nyatanya adalah program "Pendidikan Berbasis Malikussalehan" yang dicanangkan Unimal yang meliputi kegiatan pembelajaran terpadu agama dan sains, pelatihan kepemimpinan berbasis nilai-nilai Islam, dan kegiatan sosial untuk mendukung pengembangan masyarakat. Dalam studi kasus ini, mahasiswa Unimal berpartisipasi dalam proyek dan program yang menggabungkan pembelajaran akademik dengan penerapan prinsip-prinsip agama, seperti pengajaran di tempat melalui pembacaan Al-Quran dan kegiatan sosial berbasis agama.

 
Tantangan

1. Integrasi Keagamaan dalam Kurikulum: Salah satu tantangan utama adalah mengintegrasikan pilar religius secara seimbang ke dalam kurikulum pendidikan yang umumnya berfokus pada aspek akademis. Meskipun ada upaya untuk menggabungkan pembelajaran agama dan sains, perlu ada strategi pengajaran yang tidak hanya mematuhi nilai-nilai Islam tetapi juga mempertahankan kualitas akademik yang tinggi.

2. Mengembangkan Wawasan Global: Era globalisasi memaksa pendidikan untuk memperluas perspektif, namun beberapa           mahasiswa mungkin memiliki pandangan yang lebih sempit terkait keberagaman budaya. Mempromosikan pemahaman global melalui program internasional dan pertukaran pelajar dapat menjadi cara untuk mengatasi keterbatasan wawasan tersebut.

3. Mendorong Perubahan Transformatif: Meskipun semangat transformatif penting untuk menciptakan agen perubahan, menciptakan individu yang aktif dalam perubahan sosial bisa menjadi tantangan di tengah kebiasaan pasif yang mungkin ada di kalangan mahasiswa. Program pembelajaran berbasis proyek dan pengabdian masyarakat bisa membantu membangun sikap ini.

4. Pendidikan Transformatif dan Peran Pengajar: Kualitas pendidikan transformatif sangat bergantung pada peran pengajar. Diperlukan pelatihan untuk para pengajar agar mereka mampu menyampaikan materi yang tidak hanya akademis tetapi juga mencakup aspek moral dan sosial secara efektif.

5. Menjaga Cinta Damai dalam Lingkungan yang Multikultural: Di Aceh, di mana ada sejarah konflik sosial yang panjang, menanamkan nilai cinta damai di kalangan mahasiswa dan masyarakat menjadi sangat penting namun sulit. Penting untuk mengembangkan program dialog antarbudaya dan pelatihan resolusi konflik yang dapat memupuk rasa empati dan perdamaian.

KESIMPULAN

Penerapan lima pilar yang menjadi pedoman mahasiswa dalam menjalani kehidupan yang berakhlak mulia dan beradab di Universitas Malikusale merupakan sebuah aktifitas sulit yang memerlukan kolaborasi antara dosen, mahasiswa dan masyarakat. Dengan mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan mengembangkan proyek-proyek inovatif, Unimal dapat memperkuat perannya dalam mengembangkan generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, namun juga memiliki spiritualitas sosial yang tinggi dan berwawasan global, mampu menciptakan perdamaian dan menunjukkan bahwa pendidikan berlandaskan nilai-nilai. Nilai-nilai spiritual, keilmuan, perubahan, keterbukaan global, dan perdamaian mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas namun juga berakhlak mulia .

Iman yang kuat menanamkan keyakinan mendalam terhadap Allah dan sifat-sifat-Nya, ilmu membuka wawasan serta meningkatkan kualitas hidup, sedangkan takwa menjadi panduan dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan sebagai cahaya kehidupan mempertegas pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan untuk kemajuan masyarakat, sementara semangat transformasi mendorong setiap individu menjadi agen perubahan yang bermanfaat.

Pilar-pilar lainnya, seperti wawasan global dan cinta damai, mengajarkan pentingnya keterbukaan terhadap keberagaman dunia dan harmoni dalam kehidupan bersama. Inspirasi dari sejarah Aceh, khususnya dari kepemimpinan Sultan Malikussaleh, menunjukkan bagaimana nilai-nilai religius, pendidikan, dan diplomasi global dapat membawa perubahan signifikan ( penting atau berarti ).

dokumen foto penulis :

dokumen kunjungan dari penulis (sumber foto : penulis)
dokumen kunjungan dari penulis (sumber foto : penulis)

TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG DAN MEMBACA ARTIKELNYA...............

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun