Semua berubah. Tak ada Ibu dan Ayah. Tak ada pisau. Juga halaman depan. Beranda. Daun mangga. Gadis tergerai rambutnya berbando dan berbunga melati : Hilang semuanya. Pun tak ada boneka.
Di sana; hanya ada kamar kecil beranjang sempit dan sangat suram. Hanya seorang gadis terikat; pucat rusak wajah kurus badannya. Yang kini terpejam bersimbah segarnya darah.
_______________________________
Gadis kurus itu : Ayu. Terkunci 7 tahun di kamar pintunya rapat-rapat; penuh cermin di dinding. Tingginya halusinasi membuat terganggu jiwanya sangat berat : begitulah dokter berkata. Setan jahat betapa menguasai jiwanya erat : sementara dugaan lain mencoba menerkanya.
Gadis pucat itu terkucil di sini; sejak terbunuhnya Ayah dan Ibu; dulu : 7 tahun lalu. “Aku bukan pembunuh. Aku bukan pembunuh”. Teriaknya selalu meronta dan kuat berontak. Perawat kewalahan; Dokternya juga. Dan diikatnya dia; kencang di ranjangnya sampai kini tak bisa bergerak.
Gadis itu Ayu. Andara Ayu nama lengkapnya. Dan itu Ayahnya. Dan itu Ibunya. Berdamping bertiga di tanah berderet yang sama kini dan nanti. Ayu telah mati; malam tadi. Tubuhnya bersimbah segar darah ditusuk-tusuk. Tiga kali di perut. Satu di dada.
Ayu mati; dengan tangan kakinya selalu terikat kuat di ranjang sempitnya kamar. “Aku tak mengerti” ujar Dokter. Di sebuah kamarnya terkunci rapat; (hanya ada ranjang satu dan cermin di dindingnya banyak) : Ayu terbunuh. _______________________________
“Ayah. Ibu. Ayu sudah terbebas…”
“Ayu. Kau telah membohongiku. Dan kau tahu balasannya untuk anak pembohong?” Jerit Dara kemudian seringainya terjahat. “Selamanya jiwamu harus jadi miliku. Sepenuhnya belumlah kau terbebas. Kau adalah cerminku”
.
Andara Ayu (Ayu) adalah seorang pengidap shizofrenia akut dan berhalusinasinya sangat tinggi (yang telah menciptakan sebuah dunia bersama sosok jahatnya bernama Dara : dari pikirannya sendiri). Ayu dirawat di sebuah Rumah Sakit Jiwa dengan prosedur yang terketat.