Mohon tunggu...
Ariyulianto
Ariyulianto Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Belum terverifikasi :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketakutan yang Tidak Perlu

14 Januari 2010   00:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:28 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jadi cerita itu benar adanya?”

“Tidak semuanya, tentang tetanggamu yang pemabuk dan suka berbuat maksiat itu, tidak ada yang tau, karena kejadian itu ada sebelum kau lahir Kadir, keluarganyapun telah pindah karena kemiskinan mereka, anehnya kini para  tetanggamu juga “mabuk” ketakutan, padahal sebagai manusia yang dikaruniani akal oleh Tuhan, kenapa pula takut untuk cerita yang Cuma terjadi sekali, dan dijadikan patokan akan bahwa hal itu akan berulang-ulang terjadinya, dasar bangsa yang aneh, Ha… Ha… Ha….!”

“Kau tidak berhak mencela bangsa manusia hai Ornias!”

“Kau juga yang aneh, kenapa pula kau meminta bantuanku, bantuan bangsa jin, Tidak cukupkah Tuhanmu sebagai tempat untuk minta tolong?”

“Sial kau Ornias, selalu mengejekku!”

“Ha… ha… ha… Kau saja yang bodoh, Ha… ha… ha…!”

Kadirpun pergi sambil ngedumel atas kebodohannya dan kebodohan tetangganya yang punya rasa takut untuk perkara yang tidak masuk akal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun