Prinsip dasarnya adalah menekan lawan sesegera mungkin ketika pemain kehilangan bola, sehingga bisa mendapatkan kembali penguasaan bola.Â
Dengan strategi ini Jurgen Klopp berhasil membawa Borussia Dortmund dan Liverpool menjuarai berbagai kejuaraan.Â
Pada saat masih menukangi Borrusia Dortmund ia berhasil menembus final liga Champions Eropa dan bahkan menjuarai liga Jerman, dimana Bayern Munchen adalah tim paling adidaya pada saat itu. Sama seperti di Liverpool, ia berhasil menjuarai liga Inggris dan menjuarai liga Champions Eropa pada tahun 2019.
 Kelebihan Gegenpressing
Pertama, serangan yang cepat. Ketika suatu tim baru saja merebut bola dari lawannya, pada situasi ini struktur pemosisiannya akan berada pada situasi tidak terorganisir, maka tujuan utamanya adalah sesegera mungkin untuk melakukan counterattack. Sehingga ketika bola berhasil direbut kembali melalui gegenpressing, maka akan lebih mudah dalam melakukan serangan karena lawan berada dalam situasi tidak terorganisir. Lebih tepatnya karena struktur posisi lawan tidak memungkinkan untuk berada dalam fase bertahan terorganisir.
Kedua, Lawan tidak memiliki ruang untuk menyerang. Apabila lawan mulai membangun serangan maka tim akan melakukan gegenpressing dengan membentuk zona kecil mengerubungi pemain lawan sehingga opsi untuk mengalirkan bola hanya sedikit. Ketika bola berhasil direbut kembali melalui gegenpressing maka posisinya akan berada lebih dekat dengan gawang lawan.Â
Ketiga, Fleksibilitas. Tim yang menggunakan gegenpressing biasanya memiliki penguasaan bola yang tinggi dan memiliki serangan balik yang cepat.Â
Dari kedua strategi tersebut memiliki kelebihannya masing-masing. Setiap laga yang mempertemukan tim dengan strategi Tiki Taka dan Gegenpressing saling mengalahkan satu sama lain dan menunjukkan permainan yang berkelas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H