Kami kecewa dalam diam
Simpan seluruh harapan dalam angan
Meski Sebait tanya selalu mengusik benak
Pernahkah kami terlintas di pikiran tuan?
Coba lihat sebentar tuan
Jendela warga yang basah
Mengalir deras airmata resah
Hanyutkan lembaran penuh warna
Coba lihat sebentar tuan
Debu menutupi wajah sinabung
Rintih perih menutup tawa
Saat tak ada lagi di petik rupiah
Siapakah yang lebih tabah tuan?
Hujan dan debu bulan January?
ataukah hujan debu kritikan?
Yang membasahi sajak-sajak saat menuliskan tentangmu
Bukan kami membenci tuan
Selalu ada alasan
Mengapa kami selalu menegur tuan
Meski lewat goresan pena bertinta airmata
Karena kami masih mencintai negeri ini
Ariyanto,19,January,2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H