Mohon tunggu...
Ariyanto Sudaya
Ariyanto Sudaya Mohon Tunggu... -

Olala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Sejati (Kisah Nyata)

13 Maret 2014   01:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:00 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

senyum manis isteri mata sayu cukupkan menghantar
lelaki itu enggan berpaling saat menetes butiran perlahan
jauh dilubuk hati tersimpan perasaan khawatir
tinggalkan kekasih seorang diri bertemankan kesendirian

perih mengiris hati sang isteri saat memandang suaminya pergi
wajah yang dulu tampan kini di penuhi gurat kekhawatiran
walau sang suami pandai menyembunyikan raut kesedihan dari sang istri
kepekaan seorang wanita mampu membaca dengan perasaannya

lima belas tahun berlalu terasa lambatnya waktu itu
sang istri hanya mampu terbaring di ranjang diam membisu
pernah satu waktu sang istri ikhlaskan suami untuk mencari madu
jawaban sang suami menghancur leburkan bendungan airmata harumu

untuk apa?
apakah hanya untuk melampiaskan nafsuku semata
harus kukorbankan suka dan duka hidup yang telah kita jalani bersama
tidak istriku!

izinkan suamimu untuk merawatmu
sama seperti dulu saat engkau merawat dan melayani suamimu
butiran airmata tak mampu engkau bendung lagi saat itu
terharu dan bersyukur atas kebahagiaan yang diberikan-Nya kepadamu

terinpirasi dari kisah nyata seseorang yang jauh disana

pinggir rimba,12-maret-2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun