Mohon tunggu...
Ariyanto Sudaya
Ariyanto Sudaya Mohon Tunggu... -

Olala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan Waktu

21 Maret 2014   22:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:39 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Traffic-Lights semesta verboden logika manusia
Ketajaman intuisi hasilkan kepekaan fenomenologis
pertegas mind set kita tentang defenisi yin dan yang
revolusi pemikiran manusia selalu bermetamorfosis

indah lembayung tercipta dari perpaduan aneka warna
black hole tercipta angkuh menghamba ilmu pengetahuan
virus direproduksi dengan dalil eksperimen
bangga berdiri di atas rantai ekosistem kehidupan

melayang indah stabilkan gaya gravitasi bumi
tirai dibuka musnah sebuah peradaban yang ada
kecepatan cahaya mampu menembus ruang dan waktu
pembunuh paling bengis tanpa hadirkan setetes darah

berserakan debu debu radioaktif menutupi pemandangan bumi
oksigen terbakar tanpa sempat terhirup kehidupan
karbon dioksida menjadi langit langit tempat berpijak
gelombang radiasi mutlak ukuran ph tanah
nuklir hanya sebagai tungku pemanas ruangan
awan menjadi kendaraan,inframerah menjadi senjata tanpa makam

coretan usang,21~maret~2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun