Mohon tunggu...
Ariyanto Sudaya
Ariyanto Sudaya Mohon Tunggu... -

Olala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negeri Narasi

29 Maret 2014   18:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hari ini ramai ditebar janji dan opini
200 ribuan caleg yang berebut 19 ribu kursi
hati hati melangkah lihat kanan kiri
sebab rumah sakit jiwa selalu sabar menanti

berduyun datang hantam penghadang
masih terpampang jelas lamun terbayang
membela tentu pasti ada maunya
tidak ada di dunia ini yang sia sia

sekecil apapun pasti akan menuai hasilnya
baik dan buruk semua tergantung niatnya
janji habis bulir pun tak berisi
kembali terulang tinggalah janji janji

nyata semua cuma sebuah narasi
hanya terpusat di ibukota negeri
jalur penunda urban kian terisolasi
siap datang hanya lima tahun sekali

itupun demi kursi baru perduli
memang kemana mereka selama ini...?
apa menunggu rakyat menjual negeri ini ?
mbolah akupun ra ngerti
mung iso nyanyi nang njero kali
Wes ah..

~29032014~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun