Mohon tunggu...
Eko A. Ariyanto
Eko A. Ariyanto Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

Lahir Di Bumi Bung Karno Blitar Jawa Timur Saat ini bekerja sebagai Pengajar Tertarik pada kajian sosial budaya, politik, ketahanan, kepemimpinan, radikalisme

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Kepemimpinan dari Sir Ernest Shackleton Sang Penjelajah Antartica (2)

14 Agustus 2023   12:47 Diperbarui: 21 Agustus 2023   08:14 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ia memilih sendiri orang-orang yang diajaknya menyeberangi lautan lepas menuju georgia, ia benar-benar mempertimbangkan kemampuan dari masing-masing orang yang diajaknya tidak hanya mereka memiliki kekuatan fisik, dan mental namun juga memiliki kemampuan yang dibutuhkan olehnya. Ia menjanjikan kepada seluruh awak untuk menyelamatkan mereka setelah misinya sampai di georgia, ia meyakinkan seluruh awak untuk etap menunggunya melakukan pertolongan. 

Setelah 12 hari perjalanan menyeberangi lautan, mereka sampai di georgia selatan untuk mewujudkan misi penyelamatan.  Sir Ernest akhirnya berhasil menyelamatkan seluruh awaknya yang terdampar di pulau gajah hingga bulan agustus 1916. Setelah ekspedisi tersebut, ia masih melakukan ekspedisi kembali ditahun 1921 sebagai ekspedisi keempatnya hingga ia kemudian meninggal diatas kapal pada tahun 1922. 

Perjalanan panjang seorang Sir Ernest sebagai seorang pelaut ini tidak hanya membawanya sebagai orang pertama yang mampu menjelajahi antartika namun juga membawanya memperoleh gelar kebangsawananan (Sir) dari kerajaan inggirs. Ia diakui sebagai seorang pemimpin ekspedisi yang tangguh, pantang menyerah, mampu memberikan keyakinan kepada seluruh awak kapalnya saat mereka terdampar. Ia memberikan inspirasi dan menguatkan keyakinan seluruh awak kapal bahwa ia akan kembali untuk menyelamatkan nyawa mereka. Keputusannya untak menyeberangi laut Lepas hingga 800 mil mencari pertolongan merupakan bukti tekad dan tangung jawab seorang pemimpin kepada seluruh anggotanya. 

Sir Ernest bisa saja tidak kembali setelah ia sampai di Georgia namun karena tanggung jawab dan janjinya kepada seluruh awak ia kemudian harus berlayar kembali menjemput seluruh awak yang terdampar hingga beberapa bulan. Kisah heroik seorang pelaut ini patut menjadi inspirasi bagi kita bahwa kepemimpinan tidak hanya sekedar sebagai simbol sebuah jawabatan namun kepemimpinan memberikan tanggung jawab kepada seorang pemimpin untuk berani bertindak, mengambil berbagai resiko demi tujuan bersama. Mungkin saja kisah kepahlawanan seorang Sir Ernest saat ini sulit untuk disamakan dengan kisah kepemimpinan yang lain. Bahkan seorang pemimpin kini lebih sering mengorbankan anak buahnya untuk kepentingan diri pribadinya. 

Mari kita lihat contoh bagaimana seorang pemimpin di negeri ini yang rela mencampakan kepercayaan masyarakat demi mendapatkan keuntungan materi semata. Pejabat negara melakukan korupsi menjual kewenangan yang dimilikinya hanya sekedar untuk mendapatkan keuntungan dari proyek, maupun jual beli jabatan. Di tingkat organisasi kita sering pula melihat seorang pemimpin yang sulit menerima kritik, merasa dirinya paling benar, tidak memberikan kebebasan anak buah untuk berinovasi sehingga organisasi menjadi tempat yang membuat seseorang tidak lagi menjadi bahagia untuk mengaktualisasikan seluruh kemampuan dan potensi yang dimiliki. Semoga kita bisa sama-sama belajar dari kisah Sir Ernest Shackleton. SEMOGA BERMANFAAT

Salam dari Penulis: Eko A. Ariyanto & Sayidah Aulia UlHaque 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun