Kata ungkapan bisa diganti dengan "obyektivikasi", dan hasilnya adalah roh obyektif. Dilthey membedakan dua kelompok ungkapan kehidupan. Yang pertama adalah idea, yakni konsep, penilaian dan susunan-susunan pemikiran lainnya, sedangkan yang kedua adalah tindakan.Â
Ada hal ketiga, disebut Erlebnisausdrcke atau "ungkapan-ungkapan penghayatan". Misalnya, gerak-gerik, mimik, gestur. Konsep ketiga adalah verstehen.Â
Dalam hal ini Dilthey membedakan dua bentuk pemahaman. Yang pertama adalah bentuk pemahaman yang sederhana. Bentuk pertama ini ditujukan pada "sebuah ungkapan kehidupan tunggal", seperti misalnya mimik kesakitan, menggergaji kayu, mengetuk pintu dan seterusnya. Yang kedua adalah bentuk pemahaman yang lebih tinggi.Â
Bila kita sebagai penafsir berbeda konteks dari ungkapan-ungkapan yang ingin kita pahami, seperti misalnya yang terjadi di antara turis dan penduduk asli atau orang-orang dari kebudayaan yang berbeda, makna ungkapan- ungkapan itu harus ditempatkan dalam keseluruhan konteks kehidupan---dalam hal ini kebudayaan yang menghasilkan ungkapan itu.
Penulis: Eko A. Ariyanto & Saydah Aulia Ul HaqueÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H