Mohon tunggu...
Eko A. Ariyanto
Eko A. Ariyanto Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

Lahir Di Bumi Bung Karno Blitar Jawa Timur Saat ini bekerja sebagai Pengajar Tertarik pada kajian sosial budaya, politik, ketahanan, kepemimpinan, radikalisme

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hermeneutic Dilthey sebagai Dasar Ilmu-Ilmu Sosial (4-Habis)

8 Agustus 2023   09:57 Diperbarui: 8 Agustus 2023   10:01 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kata ungkapan bisa diganti dengan "obyektivikasi", dan hasilnya adalah roh obyektif. Dilthey membedakan dua kelompok ungkapan kehidupan. Yang pertama adalah idea, yakni konsep, penilaian dan susunan-susunan pemikiran lainnya, sedangkan yang kedua adalah tindakan. 

Ada hal ketiga, disebut Erlebnisausdrcke atau "ungkapan-ungkapan penghayatan". Misalnya, gerak-gerik, mimik, gestur. Konsep ketiga adalah verstehen. 

Dalam hal ini Dilthey membedakan dua bentuk pemahaman. Yang pertama adalah bentuk pemahaman yang sederhana. Bentuk pertama ini ditujukan pada "sebuah ungkapan kehidupan tunggal", seperti misalnya mimik kesakitan, menggergaji kayu, mengetuk pintu dan seterusnya. Yang kedua adalah bentuk pemahaman yang lebih tinggi. 

Bila kita sebagai penafsir berbeda konteks dari ungkapan-ungkapan yang ingin kita pahami, seperti misalnya yang terjadi di antara turis dan penduduk asli atau orang-orang dari kebudayaan yang berbeda, makna ungkapan- ungkapan itu harus ditempatkan dalam keseluruhan konteks kehidupan---dalam hal ini kebudayaan yang menghasilkan ungkapan itu.

Penulis: Eko A. Ariyanto & Saydah Aulia Ul Haque 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun