Mohon tunggu...
Ariyanto Gani
Ariyanto Gani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua HMI komisariat non eksakta nuku

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Puan

29 Juli 2023   12:09 Diperbarui: 29 Juli 2023   12:20 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puan, ijinkan aku memahami luasnya sukmamu dengan nyanyian-nyanyian zikir..

Wahai puanku, Biarkan lara ini tenggelam bersama semesta yang di rundung duka..

Tidakkah engkau ingat puan, tatkala pertama kita saling mengais rindu dalam ruang-ruang sendu..

Ketika kau menjadi mahluk terindah yang selalu manari-nari dalam khayalku..

Begitu juga aku, aku yang tak bisa berduasta bahwa hanya engkau yang bisa menjadi obat paling mujarab atas sakitku..

Duhai puanku, jika adam bisa bersamai Hawa dalam segala halang rintang..

Jika yusuf bisa bersamai julaikha walau banyak melalui rundung duka..

Dan juka Muhammad bisa meneteskan air mata atas perginya Khadijah .. 

Maka ingin ku sabdakan padamu wahai puanku..bahwa aku, aku adalah khalifah yang di perdebatkan tuhan dengan Malaikat untuk menahkodai bumi..

Dan dengan kekhalifaanku..akan kumenangkan hasrat suci untuk bersanding bersamamu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun