Mohon tunggu...
Herliana Ariyanti Ewar
Herliana Ariyanti Ewar Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Learn and share

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksplorasi Konsep Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Topik 4

2 Agustus 2024   11:25 Diperbarui: 2 Agustus 2024   11:29 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Anda memahami lebih dalam mengenai Pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’, silahkan menjawab beberapa pertanyaan reflektif berikut ini.

Apa pandangan yang Anda miliki saat ini tentang Pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’?  

  • Saya merasa bertanggung jawab dan memiliki peranan penting bila ditugaskan mengajar dengan memahami Pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ pada peserta didik.
  • Apa yang saya rasakan tersebut dipengaruhi oleh :
    • pandangan saya tentang Pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ dalam pendidikan di Indonesia yang dapat membantu meningkatkan pembelajaran di kelas. Dengan melihat kemampuan siswa dalam ZPD, guru dapat menyesuaikan cara mengajar dan materi yang disampaikan sehingga siswa dapat memahami materi dengan lebih baik. Hal ini dapat meningkatkan tingkat partisipasi, kepercayaan diri, dan motivasi siswa dalam belajar. Saya berharap konsep ini dapat diterapkan secara lebih luas di Indonesia. Saya melihat bahwa Pembelajaran pada 'Zone of Proximal Development (ZPD)' dapat menjadi pendekatan yang sangat efektif dalam pendidikan di Indonesia. Dalam konsep ini, guru berfokus pada kemampuan siswa yang terletak di antara apa yang sudah dia kuasai dan apa yang belum dia pahami. Dengan memahami di mana ZPD siswa berada, guru dapat menyesuaikan cara mengajar dan materi sehingga siswa dapat memahami materi secara lebih efektif. Konsep ini dapat meningkatkan tingkat partisipasi, kepercayaan diri, dan motivasi siswa dalam belajar. Oleh karena itu, saya melihat bahwa penerapan konsep pembelajaran pada ZPD dapat membantu memajukan kegiatan belajar di Indonesia.
    • Pandangan saya tentang pendidikan serta pengajaran di Indonesia yang melibatkan 'Zone of Proximal Development (ZPD)' sangat penting dalam membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam konteks pendidikan, 'Zone of Proximal Development (ZPD)' merujuk pada rentang di mana siswa dapat belajar dengan bantuan dari orang lain, seperti guru atau teman sekelas. Konsep ini menekankan pentingnya pengajaran yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa untuk memastikan bahwa mereka tidak merasa terlalu sulit atau terlalu mudah dalam menguasai konsep atau keterampilan baru.
    • Pandangan saya lainnya yang berkaitan dengan 'Zone of Proximal Development (ZPD) ialah sbb: Guru harus mampu melihat 'Zone of Proximal Development (ZPD)' di setiap siswa mereka dan memberikan bantuan yang tepat untuk membantu mereka mengembangkan kemampuan mereka secara optimal. Dengan pendekatan ini, siswa dapat lebih mudah memahami dan menguasai konsep dan keterampilan baru dengan memperhatikan kecepatan belajar mereka sendiri. Penting juga bagi guru untuk mengakui bahwa 'Zone of Proximal Development (ZPD)' setiap siswa mungkin berbeda, dan karena itu, pengajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan individu. Namun, implementasi 'Zone of Proximal Development (ZPD)' di Indonesia masih memerlukan lebih banyak upaya untuk diaplikasikan dengan baik dalam sistem pendidikan. Dalam hal ini, guru harus dilatih untuk menerapkan konsep ini secara efektif sehingga siswa dapat memperoleh manfaat yang optimal dari pendekatan ini
    • keyakinan saya bahwa guru dapat menerapkan 'Zone of Proximal Development (ZPD). Seorang guru dapat menerapkan ZPD dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan memahami kemampuan individu setiap siswa. Guru dapat melakukan observasi, tes, atau evaluasi diri untuk mengetahui kemampuan atau tingkat pemahaman setiap siswa. Setelah itu, guru dapat memberikan tantangan atau tugas kepada siswa yang berada pada batas kemampuan mereka, sehingga siswa tetap terdorong untuk belajar dan berkembang. Selain itu, guru juga dapat memberikan bimbingan atau petunjuk saat siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas atau dalam memahami konsep yang diajarkan. Dengan memberikan bantuan di saat yang tepat, siswa akan merasa memiliki kontrol dalam belajar dan merasa lebih percaya diri. Hal ini dapat membuat siswa berani mencoba hal-hal baru dan memberikan ruang bagi pengembangan kemampuan mereka. Guru juga dapat menerapkan kolaborasi atau pembelajaran kelompok dalam kelas, di mana siswa yang sudah berada pada level yang lebih tinggi dapat membantu siswa yang masih belajar. Dalam hal ini, siswa belajar dari teman sebaya yang sudah lebih mahir, yang juga membantu mereka naik ke level yang lebih tinggi.
    • Pengalaman dan memori saya bahwa guru belum melihat 'Zone of Proximal Development (ZPD)' di setiap siswa mereka. Hal ini yang menyebabkan guru belum memberikan bantuan yang tepat untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan mereka secara optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun