Masih ingat, kan?Â
Subuh itu kita berdiri menghadang mentariÂ
Kau selangkah di depanku, di sisi kiri
Membuatku mudah menatapmu meski dengan cara mencuri
Â
Betul, mencintaimu adalah mencuriÂ
Dan jangan salahkan akuÂ
Sebab hanya dengan mencuri namamu dalam kantung kantung do'aku
Aku terbebas dari kutukan pamrih apapun
Meski masih juga bukan apapun dibanding kasihmu
Kau yang selalu beri bukti tanpa janji
Bahwa malamku pasti usai
Gelapku jelas teruraiÂ
Â
Jangan khawatir
Aku mencintaimu dengan merdeka
Tak peduli penerimaan
Tak penting penolakanÂ
Asal matari masih lagi memandang bumi
Tetap akan kuangkat tangan tinggi
Dalam katup mata disela senyum menyisip bisik
Â
"Aku mencintaimu, pagi.."
Â
June 22, 1437 HÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H