Mohon tunggu...
Ariyanisa AZ
Ariyanisa AZ Mohon Tunggu... -

Ordinary young woman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fik-Jam GEN Three] Not About Texas

18 Mei 2016   21:45 Diperbarui: 18 Mei 2016   22:24 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: news.okezone.com

Kadang ia ingin bertanya, kenapa bapak tak berangkat kerja siang saja. beberapa buruh pernah dilihatnya bekerja normal sebagaimana pekebun layaknya. Juga kenapa bapak tak memiliki ala-alat kebun di rumah seperti sabit, tanco, atau sejenisnya. Tapi, ah ibunya selalu menjadi benteng pertanyaan. Memaksanya puas dengan uang saku yang telah bertambah dan menu makan yang sedikit berubah.

Menurut, baginya adalah penghormatan khusus pada orang tua, terlebih ibunya. Wanita lembut yang membesarkannya itu tak pernah pantas bagi kata-kata keras, meski bapak berkali melakukannya. Ia tidak ingin seperti bapak. Ketidakinginan yang kadang melahirkan benci, atau sekedar amarah untuk melawan. Apa yang tidak menjijikkan bagi laki-laki kasar dan kaku seperti lelaki itu? Tapi benteng ibu lagi-lagi kuat, ia tetap anak penurut, sekalipun pada bapak.

“Bu, berangkat.”

“kemana, nak?”

“rumah temen. Belajar.”

“kok sore sekali. Nanti pulang jam berapa?”

“mungkin setelah maghrib.”

“Jangan malem-malem, ya. Kebun sawit yang dekat sawah itu rawan.”

“Iya.”

Jarum pendek penunjuk waktu berdiri lunglai di angka lima, saat anak itu lelaki itu pergi meninggalkan rumah.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun