Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Main ke Danau Toba Disambut Ulos

25 September 2021   16:13 Diperbarui: 25 September 2021   16:16 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Huta Sialaggan (Dokumentasi Pribadi)

Pertama kali menginjakkan kaki di Propinsi Sumatera Utara, kami disambut dengan ulos yaitu kain khas yang digunakan masyarakat Batak. Sebagai wisatawan, mendapat sambutan dengan dikenakannya kain khas kebanggaan masyarakat setempat tentu membangkitkan rasa bangga pada diri sendiri karena hal ini menjadi simbol bahwa kedatangan kami disambut dengan baik.

Disambut dengan Ulos (Dokumentasi Pribadi)
Disambut dengan Ulos (Dokumentasi Pribadi)

Perjalanan kami menelurusi Danau Toba dimulai dari Bandara Silangit, kemudian berkunjung ke TB Silalahi Center, dilanjutkan menggunakan kapal feri menyusuri keindahan Danau Toba menuju Pulau Samosir

Pelabuhan (Dokumentasi Pribadi)
Pelabuhan (Dokumentasi Pribadi)
Danau yang luasnya seperti lautan dan dengan kedalaman lebih dari 500 meter tampak tenang dan merasa aman saat menyusurinya, ditambah dengan pesona keindahan alam dengan deretan pengunungan dan pepohonan sangat menyegarkan mata dan menyejukkan jiwa.

Berwisata di Danau Toba bukan hanya sekedar dapat memanjakan mata namun juga dapat menambah pengetahuan tentang sejarah dan budaya bangsa terutama budaya suku Batak.

Lokasi budaya pertama yang kami kunjungi adalah Huta Siallagan di Kabupaten Samosir. Berbeda dengan objek wisata budaya di daerah lain, di sini wisatawan  yang masuk akan diperlakukan seolah menjadi tamu raja. Kami seolah diajak kembali ke masa pemerintahan raja Siallagan kira-kira 300 tahun yang lampau.

Huta Sialaggan (Dokumentasi Pribadi)
Huta Sialaggan (Dokumentasi Pribadi)

Mengenakan Ulos dan Menari Tortor

Karena dianggap sebagai tamu raja, wisatawan akan disambut dengan diberikan ulos beserta ikat kepalanya kemudian diajak menari bersama boneka sigale-gale.

Tarian pertama adalah tarian sambutan tamu raja, kemudian wisatawan diajak berbaris kemudian berjalan sambil menari memberi persembahan kemudian mengambil beras dan melemparnya ke atas. Di tengah terik matahari, kegiatan menari ini tetap menjadi kegiatan menyenangkan, bahkan gerakan-gerakan tari tor-tor seperti 'naik sepeda motor' dan tarian seperti orang merumpi selalu kami ingat. 

Sigale-gale (dokumentasi pribadi)
Sigale-gale (dokumentasi pribadi)

Menengok Kehidupan Masyarakat Batak 300 tahun lalu.

Di sana kami juga diajak masuk ke dalam rumah adat, ada banyak perabotan yang letaknya masih sama seperti 300 tahun lalu, dapur yang berada di tengah rumah dimana sekelilingnya akan menjadi tempat tidur anggota keluarga saat malam hari, bagian atas terdapat tempat menyimpan perobatan dan juga terdapat alat tenun yang digunakan wanita batak untuk menenun kain ulos yang beraneka ragam untuk berbagai kegiatan.

img-20170225-wa0262-614ee5dbf9f60c58b14ce2d2.jpg
img-20170225-wa0262-614ee5dbf9f60c58b14ce2d2.jpg
Hukum Adat, Kursi Sidang dan Makan Mayit

Selain Pohon Hau Habonaran dan tempat tinggal raja, kita akan melihat batu-batu yang di tata sebagai tempat persidangan untuk mengadili perkara. Terdiri dari kursi raja, kursi permaisuri, kursi tetua adat dan kursi terdakwa perkara kejahatan.

Peraobotan di dalam rumah (Dokumentasi pribadi)
Peraobotan di dalam rumah (Dokumentasi pribadi)

Gambar dan Lambang Penuh Makna

 Di Huta (kampung) ini kita akan menemukan gambar cicak dan empat buah payudara, gambar cicak atau gorga boraspati merupakan simbol  kebijaksanaan dan kekayaan. Gambar cicak diambil sebagai simbol karena para leluhur melihat bahwa cicak dapat hidup dimana saja dan dapat bertahan hidup meskipun dalam cengkraman kucing sekalipun. Ini menggambarkan laki-laki batak yang umumnya merantau ke daerah lain harus dapat bertahan hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dimanapun berada hingga meraih kesuksesan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Empat gambar payudara atau adop-adop memiliki arti masing-masing. Adop pertama melambangkan kesucian wanita, adop kedua melambangkan kesetiaan, adop ketiga melambangkan kesejahteraan dan adop keempat kesuburan wanita. Lambang ini menggambarkan sosok ideal wanita Batak yang dapat menjaga kesucian dengan kesetiaan dan dengan air susunya dapat merawat anak-anaknya hingga besar berguna bagi keluarga.

Selain ke Huta Siallagan ada beberapa lokasi wisata sejarah di Danau Toba yang layak kita ketahui, dan dalam perjalanan menyusuri danau toba hingga menuju kota Medan, kita akan menemukan tempat wisata menarik untuk dijadikan obyek foto seperti Bukit Holbung yang dikenal dengan Bukit Teletubbies, Puncak Gunung Pusuk Buhit yang merupakan tempat suci bagi masyarakat Batak, Huta Ginjang, Menara Pandang Tele Samosir, Bukit Tarabunga, Desa Tongging, Paropo, Air Terjun Situmurun, Bakkara, Air Terjun Efrata, Simarjarunjung, Danau Sidihoni, dan Bukit Siadtaras.

Transportasi, Akomodasi, Kuliner dan Oleh-oleh

Untuk menuju Danau Toba, ada dua bandar udara yang saat ini aktif beroperasi, yang lokasinya tidak jauh dari sederet objek wisata Danau Toba, yaitu Bandar Udara Silangit dan Sibisa. Namun, bila ingin menggunakan transportasi darat pun sudah banyak tersedia armada bus dengan pelbagai tujuan daerah di dekat Wisata Danau Toba

Begitupula dengan tempat menginap, ada banyak pilihan home stay, hotel, atau villad di lokasi-lokasi dekat wisata Danau Toba, yang dapat dipilih sesuai kemampuan keuangan dan dapat dipesan dengan aplikasi-aplikasi penyedia jasa booking online secara mudah dan tentu dengan promo-promo menarik.

Beberapa tempat menginap di Danau Toba ada juga yang sekaligus dapat menjadi tempat wisata yang bagus untuk objek foto. Dari pengalaman saya menginap, pelayanan vila atau hotel di sana sangat bagus, bahkan turis asing mau bergabung bersama kami menyanyi dan menari tor-tor bersama kami.

Wisatawan Mancanegara yang suka dengan budaya Batak (Dokumentasi Pribadi)
Wisatawan Mancanegara yang suka dengan budaya Batak (Dokumentasi Pribadi)

Berikut foto yang saya ambil saat menginap di vila dan hotel yang ada di sekitar Danau Toba

Vila Samosir (Dokumentasi Pribadi)
Vila Samosir (Dokumentasi Pribadi)
Kuliner terkenal di Danau Toba adalah Ikan Mas Arsik, namun selain itu masih banyak kuliner yang ditemukan seperti olahan mie, ayam dan ikan. Untuk oleh-oleh, tidak perlu khawatir karena banyak tersedia toko penjual oleh-oleh hasil kerajinan tangan penduduk setempat termasuk ulos.

jangan lupa beli oleh-oleh (Dokumentasi Pribadi)
jangan lupa beli oleh-oleh (Dokumentasi Pribadi)

Perpaduan keindahan alam, kekayaan budaya dan sejarah serta fasilitas yang sudah sangat baik ini, maka sudah saatnya MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition) di Indonesia aja dan Heritage of Toba menjadi pilihan terbaiknya.

Keramahan serta sambutan yang baik dari penduduk kepada wisatawan lokal maupun mancanegara merupakan kunci utama yang akan mendukung berkembangnya wisata Danau Toba terutama setelah Danau Toba menjadi Destinasi Super Prioritas (DSP) Toba.

Pesona Danau Toba dengan segala kekayaan alam dan budaya serta keunikan merupakan anugerah terbesar dari Sang Pencipta untuk Indonesia, yang dapat menjadi warisan dunia dan membuat wisatawan dapat berkata "Wonderful Indonesia".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun