Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bukan Hanya Baduy, di Lebak Ada Museum dan Kuliner Legendaris

22 Juni 2018   17:29 Diperbarui: 23 Juni 2018   08:55 3040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Multatuli (dokumentasi pribadi)

Bahasa yang digunakan di Lebak adalah Bahasa Sunda, namun berbeda dengan di daerah Jawa Barat, bahasa Sunda yang digunakan di sana lebih "kasar", dan lucunya, sampai saat ini masih ada teman saya yang kadang tertukar saat harus menulis kata yang menggunakan huruf F dan P.

Liwetan di Kebun (dokumentasi pribadi)
Liwetan di Kebun (dokumentasi pribadi)
Liwetan atau ngagonjeleng yang sekarang menjadi tren kuliner masyarakat kota besar merupakan gaya makan bersama masyarakat desa di Kabupaten Lebak saat berkumpul dengan teman atau kerabat. 

Nasi berbumbu dengan sayur dan lauk pauk sederhana tidak ditata rapi seperti yang kita lihat di media sosial, tetapi hanya disebar merata sebanyak anggota yang ikut duduk makan. Lauk pauk dan sayuran juga biasanya hanya diambil dari kebun dan hasil ternak sendiri, karena yang terpenting dari kegiatan ini adalah kebersamaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun