Kecuali yang lahir di tanggal 29 Februari, setiap tahun kita akan bertemu dengan tanggal dan bulan tepat kita dilahirkan, dan untuk yang lahir di keluarga mampu, peringatan hari ulang tahun akan dirayakan bersama keluarga, teman dan saudara sejak tahun pertama. Sedangkan untuk yang tidak mampu atau memiliki orang tua yang sederhana, cenderung akan memilih merayakan hanya bersama keluarga atau sama sekali tidak ada perayaan.
Ketika beranjak remaja hingga dewasa, merayakan ulang tahun akan identik dengan mentraktir teman, baik dilakukan dengan sukarela ataupun terpaksa karena adanya permintaan traktir dari teman-teman atau tidak enak karena  sudah ditraktir ketika teman lain ulang tahun.
Pengalaman saat bekerja di sebuah kantor, jelang ulang tahun bukan menjadi momen untuk merenung apa yang sudah dilakukan selama beberapa tahun sebelumnya namun harus berpikir, mau beli apa untuk traktir teman-teman sekantor, karena harus disesuaikan dengan anggaran dan pertimbangan siapa saja yang akan ditraktir.
Kemampuan seseorang untuk menyikapi permintaan traktir saat ulang tahun akan berbeda-beda, ada yang cuek namun ada juga yang menjadikan sebuah beban, baik karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan untuk merayakan ulang tahun, ataupun karena kesibukan atau waktu yang tidak memungkinkan untuk mengadakan acara.
Dengan demikian, berikut adalah alasan untuk kita tidak perlu minta traktir saat teman berulang tahun.
Doa dan Ucapan Lebih Tulus
Ucapan selamat ulang tahun biasanya disertai dengan doa yang baik untuk ulang tahun, namun doa dan ucapan tersebut akan terkesan menjadi tidak tulus saat tambahan kalimat permintaan diakhir ucapan tersebut, contohnya: "Selamat ulang tahun, semoga panjang umur, sehat, murah rezeki, jangan lupa traktir yaa..." Tanpa embel-embel permintaan traktir atau pertanyaan kapan makan-makannya, doa dan ucapan ulang tahun lebih terkesan bagi yang berulang tahun, karena tidak perlu terbeban untuk menjawab pertanyaan atas permintaan kapan akan mentraktir atau makan-makan, hanya perlu menjawab terima kasih disertai doa yang sama untuk yang mengucapkan.
Tidak Perlu Memberi Beban Kepada yang Berulang Tahun
Seperti yang saya sebutkan di atas, tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama untuk menjawab permintaan traktir, baik kemampuan menolak secara halus, atau kemampuan untuk mewujudkan permintaan tersebut, baik karena alasan finansial atau karena kesibukan mengatur waktu.
Untuk menghindari permintaan traktir, ada orang yang menyembunyikan tanggal lahirnya, sehingga tidak ada satu orang temannya yang mengucapkan selamat ulang tahun, dan dengan demikian tidak ada seorangpun yang memberikan ucapan dan doa saat dirinya berulang tahun.
Saya pernah berdiskusi dengan seorang teman mengenai perlu atau tidaknya membuka tanggal lahir di media sosial, karena ketika tanggal lahir dibuka di media sosial, maka selain ucapan juga akan hadir permintaan-permintaan traktir yang disampaikan baik secara bercanda ataupun serius.
Namun teman saya berpendapat, ketika tanggal ulang tahun dibuka di media sosial, akan ada banyak ucapan dan doa yang disampaikan untuk kita, dan permintaan-permintaan traktir akan lebih sedikit karena dunia maya dan kita terpisah jarak, dan abaikan saja. Tetapi, semua kembali lagi kepada kemampuan yang berulang, untuk merespon dan menyikapi bila ada permintaan tersebut, sehingga dari pada memberi beban, sebaiknya ucapan ulang tahun tidak perlu diberi embel-embel permintaan makan-makan atau traktir.
Lebih Seru bila Ditraktir tanpa Diminta
Bila seseorang yang sedang berulang tahun ingin berbagi kebahagiaan untuk merayakan hari ulang tahunnya tentu akan dengan sendirinya mengirim undangan untuk makan-makan tanpa harus ada permintaan traktir. Karena didasari keikhlasan untuk berbagi kebahagiaan tentu suasana perayaan ulang tahun akan lebih santai dan berkesan, dan sebagai undangan pun kita akan merasa lebih menikmati undangan tersebut karena tidak ada kesan  bahwa perayaan ulang tahun diadakan akibat dari desakan atau permintaan traktiran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H