Bagi masyarakat awam, mendengar komunitas ‘moge’ (motor gede/motor besar) yang terlintas pasti sekolompok orang berduit yang arogan, yang melintasi jalan tanpa peduli lingkungan sekitar bahkan terkadang tanpa sungkan melanggar lalu lintas. Namun, gambaran tersebut hilang setelah dua tahun lamanya saya mengikuti kegiatan komunitas motor besar dengan nama Inspector Rider Community (IRC) yang ada di Batam.
Mereka adalah para inspector yang bekerja di perusahaan minyak dan gas di Batam, yang kebetulan memiliki hobi sama yaitu mengendarai motor besar. Sejak awal terbentuknya, oleh salah satu anggota, saya diminta tolong untuk mengelola website, fanspage Facebook serta media sosial lainnya, sehingga saya mengetahui secara lengkap seluruh kegiatan yang mereka lakukan.
Dari visi dan misi saat awal dibentuk, saya sudah mengetahui bahwa mereka akan menjadi komunitas motor besar yang berbeda dari gambaran komunitas motor besar yang selama ini ada di masyarakat. Mereka menjadikan IRC sebagai wadah berkumpulnya orang-orang yang memiliki profesi sama dan hobi sama namun tetap ingin menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab, pekerja yang profesional dan bermanfaat bagi sesama dan lingkungan khususnya kota Batam.
Memprioritaskan Tertib Berlalu lintas
Sejak awal berdiri, IRC Batam sudah berkoordinasi dengan Polresta setempat untuk berkomitmen sebagai komunitas motor yang taat rambu lalu lintas, bahkan membantu mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya tertib berlalulintas.
Dua kali perhelatan acara besar, yaitu saat acara peresmian berdirinya IRC Batam dan saat perayaan ulang tahun pertama yang menghadirkan Band Power Metal, mereka bekerjasama dengan Polresta kota Batam untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai peraturan lalu lintas dan bagaimana cara berkendara yang baik dan sesuai aturan.
Turing yang Tidak Biasa
Seperti komunitas motor lainnya, turing adalah kegiatan yang biasa dilakukan, meskipun tidak semua anggota ikut setiap kali turing diadakan, karena mereka lebih memprioritaskan keluarga dan pekerjaan, sehingga setiap anggota tidak diwajibkan untuk selalu ikut setiap kali diadakan turing.
Selain melakukan turing untuk kegiatan internal, mereka banyak melakukan turing yang sekaligus melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat untuk sesama. Mereka berkunjung ke sudut-sudut terpencil di wilayah Batam untuk memberikan bantuan sekaligus berbaur dengan masyarakat dan anak-anak setempat.
Beberapa kegiatan yang sudah dilalukan
Mengadakan kegiatan bakti sosial ke Pondok Pesantren dan Masjid Yasmin yang berada di Jalan raya teluk mata ikan Nongsa, kota Batam untuk menyerahkan sembako dan sejumlah uang kepada Pengurus masjid dan pondok pesantren guna untuk keperluan santri dan renovasi masjid.
Selain itu juga, IRC berinisiatif menggalang dana untuk membantu dua orang senior inspector yang sedang sakit.
Komunitas yang beranggotakan 70 orang ini, memilih untuk melakukan banyak hal yang dapat bermanfaat bagi sesama, sambil menyalurkan hobi  mereka, dengan tetap berpegang pada komitmen untuk tertib lalu lintas sehingga tidak keberadaannya bukan meresahkan masyarakat namun bermanfaat bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H