Sebagai orang tua saya merasa senang saat melihat anak saya yang kecil memilih mengantungi bungkus permen atau bungkus bekas makanan ringan ke dalam saku celana ataupun memasukannya ke dalam tas saat tidak menemukan tempat sampah di sekitarnya, karena hal ini menunjukkan bahwa apa yang diajarkan saya sebagai orangtua dan gurunya di sekolah telah membangun kesadaran dalam dirinya sendiri untuk menjaga kebersihan.
Belum lama ini, saya juga merasa senang dan bangga saat masuk ke beberapa toilet di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, karena bukan hanya bersih dan tidak bau, tetapi petugas yang bekerja disana sangat ramah, dengan senyum, mereka mengucapkan salam “selamat pagi, Bu” dan saat hendak meninggalkan toilet, masih dengan senyum yang sama mengucapkan “terimakasih, Bu.”
Kunci Menarik Wisatawan
Kebersihan dan keramahanan dibalik senyum tulus yang saya terima saat di toilet Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta itu meninggalkan kesan yang baik di dalam hati, sehingga dengan tulus pula saya menceritakannya kepada seluruh masyarakat Indonesia melalui artikel ini. Hal yang sama tentu akan dilakukan wisatawan lokal maupun mancanegara bila merasakan suasana yang indah dan bersih saat berkunjung ke suatu daerah serta mendapat sambutan hangat dengan senyuman tulus dari masyarakat setempat, mereka akan tidak segan untuk menceritakan apa yang dilihat dan dirasakan kepada orang lain.
Di era media sosial, kesan selama berkunjung atau berlibur di daerah tertentu bukan hanya akan menyebar dari mulut ke mulut, tetapi dapat meluas tanpa batas, dalam bentuk gambar, video maupun tulisan. Oleh karena itu, gerakan budaya bersih dan senyum harus terus digaungkan sehingga dapat menjadi kunci untuk mendorong masyarakat kita memilih berwisata di dalam negeri dan juga mengundang wisatawan asing untuk terus datang ke Indonesia.
Saat ke Lombok beberapa waktu lalu, selama dalam perjalanan pemimpin perjalanan kami bercerita bahwa kebersihan menjadi fokus utama penunjang wisata di sana, daerah yang tadinya penuh sampah perlahan mulai bersih, dan ini saya buktikan dengan melihat jalanan yang bersih, pantai yang bersih dan lokasi wisata seperti Pura maupun desa wisata yang tidak ada sampah.
Kunci Sukses Layanan Publik dan Penjualan.
Saat HUT PT. KAI beberapa waktu lalu, saya menulis mengenai perubahan positif perkeretaapian Indonesia yang merupakan layanan transportasi publik terbesar dan diminati masyarakat kita. Baik dari kondisi stasiun yang bersih dan tertata rapi, maupun kondisi kereta api yang dulu ‘becek’, bau, penuh sampah, sekarang bersih, tidak lagi sampah atau asap rokok karena tidak diperkenankan makan minum dan merokok di dalam kereta khususnya kereta jarak dekat.
Selain bersih, sambutan hangat melalui senyum petugas di kantor-kantor layanan publik dan transportasi publik juga menjadi kunci sukses pelayanan secara keseluruhan, karena tamu, pengujung, pengguna jasa akan merasa lebih nyaman dan merasa diterima dengan baik oleh petugas.
Kebersihan tempat dan senyum pelayan juga menjadi kunci sukses para usahawan yang bergerak dibidang penjualan barang maupun jasa. Sebagai pembeli, selain masakan enak, tentu kita akan memilih tempat makan yang bersih dengan pelayanan yang ramah. Begitu pula bila kita akan berbelanja, kita akan merasa lebih nyaman bila disambut dengan senyum dan dilayani dengan ramah.
Alasan kita mandi dan menggosok gigi setiap hari tentu agar tubuh kita bersih dan wangi, begitu juga alasan kita mencuci dan mengganti baju setiap hari. Selain untuk diri sendiri, kita tidak ingin orang lain merasa terganggu dengan kondisi tubuh yang kotor dan bau.
Dengan tubuh yang bersih dan tidak bau secara tidak langsung akan membuat orang lain merasa lebih nyaman dengan kehadiran kita.
Begitu juga halnya dengan senyum, senyum bisa menjadi awal simpati kita kepada orang lain, senyum tulus yang kita berikan kepada orang lain dapat mengubah amarah menjadi ramah, menenangkan hati yang gundah, dan memberi rasa nyaman serta menciptkan suasana bersahabat.
Untuk diri sendiri, senyuman berdampak positif karena senyum akan menurunkan kadar emosi dan stress saat berhadapan dengan kondisi yang dianggap tidak nyaman, dapat membuat awet muda karena ada tarikan otot saat tersenyum, dan senyum dapat memberi pengaruh yang dapat menggerakan hati untuk dapat melakukan hal baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H